KUPANG, beritalima.com — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar kegiatan Sasando Dia (Santai-santai Ba Omong Deng Media) di Lantai 2 Kantor BI setempat, Kamis (22/8/2024).
Kegiatan kali ini mengangkat tema: Digital di daerah Terdepan”, yang dihadiri jurnalis desk ekonomi baik media cetak, elektronik dan media daring.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT Agus Sistyo Widjajati menjelaskan, digitalisasi itu penting dan memang tak bisa dipungkiri bahwa digitalisasi itu harus dilakukan secara terus menerus.
Mengapa digitalisasi itu penting dan harus dilakukan terus menerus? Karena digitalisasi sudah menjadi bagian kehidupan kita. “Misalnya orang saat bangun tidur yang dicari terlebih dahulu adalah handphone.
Agus menambahkan digitalisasi bisa membawa dampak positif dan juga negatif tergantung bagaimana setiap pribadi menggunakan teknologi digitalisasi itu sendiri.
“Hal negatif misalnya saat ini marak melalui digital judi online, dimana yang menjadi korban masyarakat ekonomi menengah ke bawah”, kata Agus Listyo.
Disisi lainnya digitalisasi juga dapat memberikan kontribusi yang positif yakni bisa mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Contoh, dulu mau berjualan mencari tempat yang strategis. Sekarang kita berlomba-lomba untuk memperindah konten media sosial sebagai tempat jualan, dan yang beli tidak terbatas hanya satu daerah, tapi sudah terbuka tanpa batas. Demikian juga perbankan mau cek saldo tak perlu ke ATM atau kasir cukup lewat handpone. Semuanya diberikan kemudahan sehingga transaksi semakin lebih cepat dan aman”, kata Agus.
Terkait dengan digitalisasi, Bank Indonesia sudah mengeluarkan Blueprint sistem pembayaran Indonesia 2030.
“Kemudahan digitalisasi saat ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku ekonomi di daerah dan pemerintah daerah juga bisa lebih memanfaatkan digitalisasi guna lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Dalam kegiatan itu, juga hadir Didiet Aditya Budi Prabowo, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT. (L. Ng. Mbuhang)