JAKARTA, Beritalima.com– Pengurangan karyawan dipastikan terjadi bila target pelaksanaan program digitalisasi Stasiun Pengisian Bahar Bakar Umum (SPBU) di seluruh tanah air yang dilakukan PT Pertamina (Persero) rampung.
Karena itu, ungkap anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Amin AK menjawab Beritalima.com, Rabu (5/2), Pemerintah perlu membuat program peningkatan skill tenaga kerja dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dengan begitu, papar wakil rakyat dari Dapil IV Provinsi Jawa Timur itu, program digitalisasi yang dilakukan perusahaan plat merah tersebut tidak meningkatkan atau menambah jumlah pengangguran di Indonesia. “Jadi, Pemerintah juga harus ikut memikirkan dampak dan mencarikan jalan keluar terhadap masalah ini,” ungkap laki-laki kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 6 Juli 1965 tersebut.
Sebenarnya, digitalisasi yang dilakukan PT Pertamina terhadap SPBU yang ada di tanah air arahnya kepada capture data konsumen. Tahap awal konsumen solar bersubsidi, premium kemudian BBM non subsidi.
Nantinya digitalisasi menggabungkan antara fuel system dengan payment system. Jadi, metode pembayarannya cashless transaction dan pelayanan tetap dilakukan oleh operator atau pemilik SPBU.
“Issu sensitif terkait program digitalisasi ini adalah pengurangan karyawan oleh pemilik SPBU. Jadi, pengurangan karyawan itu hanya dampak dari program digitalisasi, bukan tujuan dari program tersebut. Namun, sejauh ini konsumen merasa lebih nyaman bila ketika mengisi bahan bakar dilayani petugas,” demikian Amin AK. (akhir)