SURABAYA, beritalima.com – Usaha Mikro Kecil dan Menengah harus ditingkatkan daya saingnya, salah satunya memanfaatkan era digitalisasi. Dengan memanfaatkan digitalisasi membuka banyak peluang baru bagi pelakunya.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo saat Rapat Paripurna DPRD Jawa Timur dalam rangka Memperingati Hari Jadi ke-73 Prov. Jawa Timur Tahun 2018 di Gedung DPRD Jatim, Surabaya, Jumat (12/10).
Dijelaskan, dengan memanfaatkan teknologi digital, suatu usaha baik skala besar atau kecil akan memperoleh banyak manfaat. Diantaranya adalah efisiensi proses bisnis, peningkatan kinerja dan layanan maupun perluasan akses pemasaran. Sebagai contoh keberhasilan digitalisasi melalui platform e-commerce adalah Bukalapak dan Tokopedia yang menjadi market place bagi UMKM. Kedua situs tersebut kurang lebih 2,7 juta pelaku UMKM. Selain itu, beberapa model bisnis digital juga menyediakan akses permodalan bagi sektor UKM. ”Dengan demikian upaya digitalisasi akan membawa peningkatan daya saing bagi UMKM,” ujar Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim.
Melihat perkembangan yang ada, lanjutnya pemerintah di tingkat kabupaten dan kota juga terus berinovasi dalam mendorong kemajuan sektor UMKM. Beberapa inisiatif telah dilakukan, seperti apa yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota bersama Kemenkop melalui Kampung UKM. Sejalan dengan program pemerintah untuk memajukan sektor UMKM di era perekonomian digital, sektor swasta besar seperti PT. Telkom telah melakukan beberapa inisiatif diantaranya program Kampung UKM Digital. ” Program Kampung UKM Digital bertujuan mendorong pemanfaatan teknologi informasi digital secara komprehensif dan terintegrasi untuk mendukung proses bisnis di sentra-sentra UKM yang ada dalam rangka mewujudkan sektor UMKM yang modern, mandiri, dan berdaya saing,” jelasnya.
Pemprov Jatim juga memiliki Jatimnomics sebagai upaya untuk mendorong perkembangan sektor UMKM melalui terobosan-terobosan. Memasuki era perekonomian digital, Jawa Timur telah mengembangkan konsep pembangunan ekonomi berbasis teknologi informasi (Jatim Smart Province). Secara khusus dalam konsep Smart Economy yang dikembangkan terdapat penerapan Smart Investasi, Smart Industri, Smart Perdagangan, serta Smart Economy UKM. ”Smart Economy UMKM bertujuan mendorong digitalisasi sektor UMKM yang sekaligus berorientasi pasar ekspor,” paparnya
Berdasarkan sensus UMKM yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statitik (BPS) Jawa Timur pada tahun 2016, jumlah UMKM di Jawa Timur tercatat sebanyak 12,1 juta unit atau meningkat pesat 78% dari jumlah di tahun 2012, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 18.948.210 orang. Dilihat dari kategori skala usaha, usaha mikro lebih mendominasi yakni sebesar 95,72%, dan diikuti oleh usaha kecil (3,84%) dan usaha menengah (0,45%). Apabila dilihat berdasarkan sektor, mayoritas UMKM di Jawa Timur bergerak di sektor pertanian yaitu 7.503.399 unit (62%). Kontribusi UMKM terhadap total PDRB Jawa Timur di tahun 2016 tergolong tinggi yaitu sebesar 57,52%. (rr)