SURABAYA, beritalima.com – Dihadapan Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo melaporkan stabilitas harga kebutuhan pokok yang terjaga dengan baik di Jatim. Secara keseluruhan, mulai triwulan I Tahun 2017 hingga triwulan III Tahun 2018, harga bahan-bahan pokok di Jatim sangat stabil, bahkan ada yang mengalami penurunan harga atau deflasi.
Laporan itu disampaikan Pakde Karwo-sapaan akrabnya, saat mendampingi Presiden RI dalam Peresmian Masjid Kampus Ki Bagus Hadikusumo dan Perubahan Status Enam Perguruan Tinggi Muhammadiyah, serta peletakan batu pertama pembangunan Tower Universitas Muhammadiyah Lamongan, Senin (19/11).
Pakde Karwo mengatakan, harga bahan-bahan pokok yang stabil diantaranya adalah beras bengawan mentik dan IR 64, tepung terigu, kacang kedelai, mie instan, ikan asin teri, kacang hijau, dan kacang tanah. Sementara yang mengalami deflasi diantaranya adalah gula pasir, minyak goreng, daging ayam kampung, telur ayam ras, dan garam beryodium.
Adapun bahan-bahan pokok yang mengalami kenaikan tipis adalah daging sapi murni (dari harga Rp. 105.000,-/kg menjadi Rp. 106.000,-/kg), ayam broiler (dari harga Rp. 28.000,-/kg menjadi Rp. 29.000,-/kg), dan jagung pipilan kering. “Stabilnya harga-harga ini berimbas positif pada tingkat inflasi Jatim yang cukup rendah, dimana sampai September 2018, hanya di angka 1,78” katanya.
Dalam kesempatan ini, Pakde Karwo juga menyambut positif peningkatan status STIKES Muhammadiyah Lamongan menjadi Universitas Muhammadiyah Lamongan. Menurutnya, Muhammadiyah telah memberi kontribusi luar biasa bagi majunya pendidikan di Jatim, salah satunya pendidikan di bidang vokasional.
“Muhammadiyah sangat luar biasa, kami berharap, fakultas-fakultas vokasionalnya jangan dilebur, tapi harus ditambah, karena vokasional menjadi bagian penting dari ciri-ciri pembangunan SDM,” katanya.
Dalam sambutannya, Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo memberi apresiasi positif atas terjaganya harga bahan-bahan pokok dan rendahnya angka inflasi di Jatim. Menurutnya, hal tersebut akan memberi keyakinan kepada masyarakat bahwa secara keseluruhan, harga-harga tetap terkendali dengan baik. “Di tahun-tahun politik seperti ini, masyarakat perlu penjelasan yang konkrit terkait bahan pokok” katanya.
Presiden Jokowi-sapaan akrabnya menambahkan, angka inflasi sangat erat kaitannya dengan stabilitas harga. Secara nasional, saat ini inflasi berada dibawah 3,5. Angka tersebut menandakan bahwa harga kebutuhan pokok bisa ditekan. “Ini berkat kontribusi provinsi dan kabupaten/kota yang mampu mengendalikan inflasi. Perlu diingat, empat tahun lalu, inflasi masih berada di angka 8 dan 9,” tambahnya.
Secara khusus, Presiden Jokowi memuji Pakde Karwo yang berhasil memimpin Jatim dalam mengendalikan inflasi. “Di Jatim, inflasi hanya di angka 1,78. Ini angka yang rendah sekali, kemudian pertumbuhan ekonominya mencapai 5,48 atau diatas rata-rata nasional. Artinya, ada space bagi masyarakat untuk mendapat keuntungan. Yakni 5,48 dikurangi 1,78,” pujinya.
Menurut presiden kelahiran Surakarta ini, kinerja Jawa Timur dapat menjadi contoh, khususnya dalam menjaga inflasi dan membangun perekonomian. “Percuma jika pertumbuhan ekonominya di angka 6, kemudian inflasinya di angka 9. Ya tekor 3%, jadi saya ucapkan selamat kepada Pakde Karwo atas tingginya pertumbuhan ekonomi dan rendahnya inflasi. Rakyat pasti merasakan hasil ini,” imbuhnya.
Presiden Jokowi juga memberi apresiasi positif kepada Muhammadiyah, menurutnya selama 106 tahun berdiri, Muhammadiyah telah membantu pemerintah guna mengembangkan bidang kesehatan dan pendidikan. Tak hanya itu, Muhammadiyah juga mewakafkan para tokoh-tokohnya untuk kemajuan negara, seperti KH. Ahmad Dahlan, Nyai Siti Walidah, Buya Hamka, dan Ki Bagus Hadikusumo.
“Di bidang kesehatan, ada 72 Rumah Sakit Unggulan yang merata di seluruh tanah air yang didirikan Muhammadiyah. Kemudian, terdapat lima ribu sekolah, 67 Pondok Pesantren, dan 170 Perguruan Tinggi yang juga didirikan oleh keluarga besar Muhammdiyah. Jadi Muhammadiyah tidak hanya punya kuantitas, tapi juga kualitas hebat untuk membangun neger,i” pujinya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Muhammadiyah pusat, Dr. H. Haedar Nashir, M.Si mengatakan, memasuki usia ke-106, Muhammadiyah akan terus bergerak dalam membangun amal sosial, baik di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya. Salah satu upayanya, adalah dengan memperluas pembangunan pendidikan di wilayah pelosok nusantara, seperti di Ambon dan Lampung.
“Kami ingin terus memberi sumbangsih bagi kehidupan bangsa, sebab di era persaingan global saat ini, pertaruhan terbesar kita adalah SDM. Dimana kunci dari SDM berkualitas adalah pendidikan, dan perguruan tinggi menempati tempat yg strategis. Jadi kami ingin mengembangkan kualitas dan kuantitas pendidikan bagi kemajuan bangsa di masa depan,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan ini, istri Presiden Jokowi, Ibu Hj. Iriana Joko Widodo, Istri Gubernur Jatim, Dra. Hj. Nina Kirana Soekarwo, M.Si, beberapa menteri kabinet kerja, Bupati Lamongan, unsur Forkopimda Jatim dan Kab. Lamongan, pimpinan perguruan tinggi, pimpinan pusat Aisyiyah, dan para civitas akademika Unmuh Lamongan.
Usai melakukan kegiatan di Universitas Muhammdiyah Lamongan, Presiden Jokowi bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Kab. Sidoarjo. Di Unmuh Sidoarjo, Presiden Jokowi direncanakan membuka Muktamar ke-21 Ikatan Pelajar Muhammadiyah. (rr)