LUMAJANG,beritalima.com Dipicu dari perlakuan yang tidak menyenangkan, seorang pria yang memainkan gas motornya membuat geram pemuda lain yang kebetulan melintas di belakangnya. Akibatnya terjadi salah paham dan membuat kedua pria tersebut menghakimi pria yang mainkan gas motornya.
Tepatnya di Jembatan menuju Mojosari kecamatan Sumbersuko, kabupaten Lumajang, Senen 26/03/2018, seorang pria yang diketahui bernama Dimas warga Bagu kecamatan Pasirian dihakimi dua pria tak dikenal yang melintas di belakangnya. Akibat ulah Dimas yang membleyer-mbleyer motornya, kedua pria tersebut menghujani pukulan-pukulan dengan menggunakan helm.
Dimas yang sempat menyebut anggota Satuan Polisi Pamong Praja, babak belur di hajar kedua pria tak dikenal tersebut. Kejadian yang tidak terpuji tersebut sempat di video dengan durasi 57 detik dan menjadi viral di group Whatsapp. Dalam video, pria yang bernama Dimas asal desa Bagu, Pasirian, itu dihajar berulang-ulang dengan menggunakan helm, akibat membleyer-bleyer motornya.
Saat dilerai oleh warga, Dimas mengaku bahwa dirinya anggota Satpol PP Lumajang.
“Saya Dimas Polisi, Satpol PP anak buahnya Kasat Basuni”, kata Dimas dalam rekaman video itu.
Kepala Satpol PP Lumajang, Basuni kepada awak media membenarkan bahwa Dimas pernah menjadi anggota Satpol PP, bahkan juga pernah menjadi personil Dinas Perhubungan (Dishub) kabupaten Lumajang, sebagai tenaga kontrak.
Namun karena prilakunya tidak baik, maka Dimas diberhentikan dari kedua institusi pemerintahan tersebut sudah sejak lama.
“Ia memang benar. Dimas dulu pernah bekerja di Satpol PP, karena kelakuannya tidak baik, sekitar 7 bulan yang lalu kami keluarkan. Jadi dia jarang masuk, waktunya piket dia sering tidak masuk”, terang Basuni.
Ia menambahkan, sejumlah petugas Satpol PP sudah diperintahkan untuk menemui Dimas agar tidak mengulangi tindakannya dengan mengaku-ngaku sebagai anggota Satpol PP.
“Kanit Intel yang menemui orang tua Dimas agar dia tidak membawa nama Satpol PP”, pungkas Basuni. (Jwo)
