Dihari Sumpah Pemuda, 307 PNS Kabupaten Madiun Terima Penghargaan Satya Lencana Karya Satya

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Bersamaan dengan upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke-88, sebanyak 307 PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menerima penghargaan dari pemerintah berupa Satya Lencana Karya Satya.

Penghargaan ini diserahkan oleh Bupati Madiun, H. Muhtarom, bersamaan dengan upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke-88 di halaman Pendopo Muda Graha Pemkab Madiun, Jumat 28 Oktober 2016.

Hadir dalam upacara ini diantaranya yakni Wabup H. Iswanto, Forkopimda atau yang mewakili, Sekda Tontro Pahlawanto, Kepala SKPD, karyawan/ti Pemkab Madiun, pelajar dan Pramuka.

Sementara itu terkait dengan Hari Sumpah Pemuda, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dalam sambutan tertulis yang dibacakan Bupati Madiun, mengatakan, data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, dengan range usia antara 16-30 tahun berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5% dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang (Data BPS, 2014).

“Secara kwantitas, angka 24,5% ini cukuplah besar. Ditambah lagi dalam waktu dekat ini mulai Tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan bonus demografi. Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini. Yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa,” kata Menpora dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Bupati Madiun, H. Muhtarom.

picsart_10-28-12-21-43

Bonus demografi, lanjut dalam sambutan itu, menjadi peluang sangat strategis bagi sebuah negara untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan.

“Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa, di setiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif. Sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia. Rasio usia produktif di atas 64% sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju. Itu adalah rasio usia produktif terbaik Indonesia yang mulai kita nikmati nanti Tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2035,” demikian isi lain dalam sambutan tertulis Menpora.

Jika merenung dan merefleksikan pidato Bung Karno, lanjut sambutan tertulis Menpora, sebenarnya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia. Karena Bung Karno tidak perlu menunggu bonus demografi untuk bisa memberikan kehormatan yang layak bagi bangsa dan negaranya.

“Bung Karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia. Ketika beberapa waktu yang lalu, Indonesia berhasil mengantarkan seorang Pemuda Indonesia usia 23 tahun bernama Rio Haryanto ke level tertinggi balap mobil internasional F.1, kita baru menyadari pernyataan Bung Karno bukan isapan jempol semata. Seluruh mata dunia terbelalak. Dunia Balap internasional seolah tidak ada yang percaya ada anak Indonesia yang berhasil menembus balapan paling bergengsi di dunia. Begitu pun ketika kita berhasil mengembalikan tradisi emas di ajang Olimpiade Rio de Jeneiro Brasil melalui cabang olahraga bulutangkis. Dunia juga berguncang. Semua orang pun tahu peraih medali emas itu adalah Owi-Butet, anak muda berusia 27 dan 30 tahun, dan masih ada lagi yang lainnya,” tambah sambutan tertulis Menpora.

“Hari ini adalah hari kebangkitan anak muda Indonesia. Dengan kemajuan teknologi, pemuda-pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasannya untuk kesejahteraan dan kebesaran Bangsa Indonesia, terutama di mata dunia. Kita buktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia. Bonus demografi menjadi kesempatan kita satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negara negara besar lainnya. Di depan mata kita ada MEA dan perdagangan bebas Asia dan dunia. Saatnya pemuda Indonesia membangun visi yang besar menatap dunia,” tutup sambutan tertulis Menpora.

Usai upacara, Bupati Madiun H. Muhtarom, menganugerahkan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden RI kepada 307 PNS. Yakni yang telah mengabdi selama 10 tahun sebanyak 93 orang, 20 tahun sebanyak 123 orang dan 30 tahun sebanyak 91 orang. Tanda Penghargaan tersebut diserahkan kepada PNS yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan pada Pancasila, UUD’1945, Negara dan pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan dan disiplin secara terus menerus. (Humas & Protokol Setda Kabupaten Madiun/Editor Dibyo)

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *