BIMA KOTA NTB.beritalima.com|
Dihebohkan dengan temuan FMD ( Foot and Mouth Disease) atau disebut dengan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan ternak yang sudah menyebar di wilayah propinsi jawa timur seperti Mojokerto, Sidoarjo,Gersik dan Lamongan. Penyakit ini kembali muncul usai Indonesia dinyatakan bebas PMK pada tahun 1986 lalu.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PAN Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa H.Muhammad Syafrudin,ST,.MM akrab disapa HMS yang dikenal Humanis dan Peduli,yang sebelumnya melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Pusat melalui Kepala Badan Karantina Pusat Ir.Bambang,MM terkait pengiriman hewan ternak dari Pulau Sumbawa menuju Jakarta untuk memenuhui hewan Qurban.
“Alhamdulillah saya bersyukur bahwa sore ini mendapat kabar dari Kepala Badan Karantina Pusat Ir Bambang,MM melalui Kepala Pusat Karantina Wisnu Wasesa bahwa untuk pengiriman hewan ternak sapi diijinkan dengan rute pengiriman pelabuhan lembar lombok sampai pelabuhan tanjung mas semarang baru jalan darat menuju jakarta sebagai tujuan akhir pengiriman” terang HMS kepada Media selasa (10/5/22)
HMS menekankan kepada pengusaha agar juga mematuhi kesepakan dengan tidak melewati daerah wabah antara lain, mojokerto,sidoarjo,gersik dan lamongan. Dan saya sudah menyampaikan kepada pemerintah karena para peternak tentu sudah melakukan pembayaran terhadap truck yang akan digunakan untuk pengangkutan disamping itu tentu peternak meminjam KUR untuk kelangsungan usahanya, oleh karenanya kita harus memberikan jaminan kenyamanan berusaha.
Abdul Khair sebagai Ketua pegusaha GAPEHANI ( Gabungan Pengusaha Hewan Nasional Indonesia) Kabupaten Bima mengucapkan terimakasih dan apresiasinya kepada anggota DPR RI Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa H.Muhammad Syafrudin,ST,.MM yang sudah membantu para peternak di pulau sumbawa untuk menyampaikan ke kementrian Balai Karantina pusat untuk perijinannya.
“Dengan perjuangan beliau HMS, sehingga para peternak merasa lega atas keluar perijinannya dari Balai Karantina Pusat hewan ternak di pulau sumbawa di bawa menuju jakarta dengan melalui jalur laut.Mulai dari Bima-Sumbawa dan lombok jalur darat,sehingga dari lombok menuju pelabuhan tanjung mas semarang melalui jalur laut” jelasnya
Khair berkata,tronton yang sudah ada di bima 60 unit siap untuk membawa hewan ternak menuju samarang jawa tengah. Kami berharap kepada HMS untuk Koordinasi dengan Kementrian perhubungan agar bisa menyediakan armada laut dari pelabuhan lembar lombok menuju Pelabuhan tanjung mas semarang.
“Saya sudah koordinasi dengan pihak ASDP lembar bahwa kapal roro yang rute tujuan Lembar- Banyuwangi dan Lembar- Surabaya.Sehingga salah satu kapal tersebut bisa di cabut rutenya di arahkan menuju pelabuhan tanjung mas semarang.” tuturnya (Rozak)