PAMEKASAN, beritalima.com| Isu kabar miring yang mencuat dipermukaan Publik pada akhir-akhir ini di musim panen tembakau. Bahwa orang nomor satu di Pamekasan diduga telah menerima upeti dari pabrikan tembakau di wilayah Pamekasan, Madura, jawa Timur.
Hal tersebut membuat Bupati Pamekasan Baddrut Tamam tiga kali mengucapkan sumpah di depan sekelompok aktivis yang audensi terkait tembakau. Tepatnya di Nagara Bhakti Pendopo Ronggosukowati Pamekasan, Kamis (19/09/2019). Malam Jum’at.
Yang pertama Bupati Pamekasan ketika menjelaskan soal tembakau, sambil duduk mengucapkan sumpah atas dirinya bahwa tidak pernah menerima upeti, atau jatah dari pihak manapun termasuk pabrikan.
“Soal Rp 15000 masih dimana- mana betul tidak ini. Dan teman-teman Non Governmnet Organization(NGO) diam tentang isu ini mestinya kan ikut mengklarifikasi. Saya bersumpah di forum ini, Demi Allah, Billahi, tallahi, Wallahi saya pastikan spesierpun saya tidak menerima,”ucap Baddrut Tamam kepada Para Aktivis ketika audensi, Kamis(19/09/2019) Malam Jum’at.
Lanjut dirinya kembali mengucapkan sumpah yang kedua sambil berdiri dan mengangkat tangannya dihadapan para aktivis.
“Saya berdiri wallahi, billahi, tallahi saya bersama pak Wabup tidak menerima spesiarpun dari pabrikan manapun di Pamekasan. Klier sekarang pemerintahan di Kabupaten Pamekasan menjadi Pemerintahan yang bersih, baru hijrah menjadi pemerintahan yang biasa menjadi luar biasa,”tandasnya.
Kemudian untuk mempertegaskan Bupati Pamekasan mengucapkan sumpahnya kembali secara berturut-turut.
“Saya bersumpah kembali wallahi billahi, tollahi, anak saya muda-mudahan menjadi yang hinah kalau saya menerima sepesiarpun dari pabrikan manapun,”imbunya Baddrut Tamam dengan logat berbahasa Mahasa Madura yang sudah di bahasa Indonesiakan,”
Tanggapan Bupati Pamekasan, selama ini diam dengan adanya isu miring yang menerpa dirinya itu dengan adanya fitnah menerima jatah dari pabrikan.
“Karena selama ini saya diam, kenapa saya diam yang lain takut saya klise, karena saya pemimpin harus menjaga stabilitas keamanan di kabupaten Pamekasan,”
Dengan adanya isu tersebut bupati pamekasan tidak akan melakukan pelaporan atas isu yang sudah menyebar hingga ke semua line.
“Cuma ini kadung terfrevening dan baunya ada bahwa bupati menerima, pejabat menerima sedemikian rupa. Dan usu ini selalu muncul disetiap kepemimpinan mulai jaman preode yang lalu hingga sekarang. Dan saya tidak tau siapa yang membuat isu ini, akan tetapi saya selalu percaya memang perlu ada perbaikan dibeberapa sistem kita diantaranya perubahan perda,”pungkas Bupati Pamekasan.
(rr).