Tim futsal Jatim harus puas merebut medali perak di PON XXI 2024 Aceh-Sumut.
MEDAN, Beritalima.com-
Tim futsal Jatim gagal mencetak sejarah merebut medali emas di PON XXI Aceh- Sumut. Di partai final, secara dramatis Achmad Guntur Ramadhan dkk dikalahkan Kaltim 1-2 lewat perpanjangan waktu 2×5 menit setelah bermain imbang 1-1 dalam waktu normal di Lapangan Futsal Dispora Sumut, Jalan Iskandar William, Delli Serdang, Minggu (9/7/2024).
Jatim membuka keunggulan melalui tendangan keras Achmad Guntur Ramadhan pada menit ke-2 setelah menerima umpan dari Sandi Kusuma Triandy. Kemudian Kaltim menyamakan kedudukan pada menit ke-8 lewat Fajar Aidil Adha.
Laga terhenti ketika babak kedua baru berjalan empat menit karena atap Lapangan Futsal Dispora Sumut bocor akibat hujan lebat di kawasan tersebut.
Pelatih tim futsal Jatim Ambar Supriyanto dan kapten tim futsak Jatim Rayhan Putra Bayu Aji.
Ketika hujan mulai reda dan Lapangan Futsal Dispora tidak lagi bocor, pertandingan
dilanjutkan setelah sempat terhenti selama kurang lebih satu jam.
Kedua tim bermain imbang 1-1 hingga berakhirnya waktu normal. Dalam babak perpanjangan waktu, Kaltim berhasil unggul 2-1 lewat gol Andi Chairul Anwar pada menit ke-44.
Hasil ini memperpanjang dahaga tim futsal Jatim akan medali emas. Sejak kali pertama dipertandingkan di PON XVIII 2012 di Riau, prestasi terbaik Jatim adalah medali perunggu di PON XIX 2016 di Jawa Barat (Jabar).
Sementara medali perunggu direbut Banten usai mengalahkan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan skor tipis 4-3.
Atas hasil ini, pelatih tim futsal Jatim Ambar Supriyanto mengaku bersyukur. Meskipun hasilnya belum maksimal, tapi ia menilai anak asuhannya sudah berjuang luar biasa dan patut diapresiasi.
“Alhamdulillah hasilnya lebih meningkat dari PON sebelumnya, sehingga patut disyukuri. Meskipun harusnya kita bisa merebut medali emas,” kata Ambar Supriyanto usai pertandingan.
Sedang mengenai gol kedua yang dicetak Kaltim, menurutnya karena kondisi anak asuhannya lagi drop.
“Awalnya saya menerapkan permainan pressing, tapi kemudian saya instruksikan menunggu karena stamina anak-anak menurun. Akhirnya kecolongan,” jelas pelatih yang akrab disapa Supri ini.
Setelah tertinggal 1-2, maka pada tiga menit terakhir ia menerapkan power play. Sayangnya, meskipun terus menggempur, tapi skor tetap tak berubah hingga akhir pertandingan.
Namun, Supri berharap medali perak yang diraih ini bisa menggairahkan futsal di Surabaya dan Jawa Timur. Sebab, target KONI Jatim sendiri hanya lolos ke semifinal.
“Tapi alhamdulillah kita bisa lolos ke final,” pungkasnya.
Sementara di bagian putri, tim futsal Jawa Barat tampil sebagai juara setelah di final mengalahkan DKI Jakarta dengan skor 5-2. Dengan hasil ini Jawa Barat merebut medali emas dan DKI Jakarta kebagian perak. Sedang medali perunggu diraih Papua Barat.(Yul)