Dikes KSB, Program STBM Mencegah Kasus Stunting Di Sumbawa Barat

  • Whatsapp

SUMBAWA BARAT NTB,berita lima.com| Stunting adalah gangguan pertumbuhan kronis pada anak akibat kekurangan nutrisi dalam waktu lama. Anak stunting umumnya bertubuh lebih pendek dibanding anak seusianya. semetara kasus stunting di kabupaten sumbawa barat bisa di tangani dengan baik oleh dinas kesehatan sumbawa barat dan kasus stunting paling rendah di NTB.

Kepala dinas kesehatan kabupaten sumbawa barat H.Tuwuh S.Ap melalui kasi promosi pemberdayaan masyarakat Erziawati SKM saat di jumpai di ruang kerjanya pada kamis 12/9/19.

Umumnya stunting adalah gangguan yang sering ditemukan pada balita, khususnya usia 1-3 tahun. Pada rentang usia tersebut, ibu dapat mengenal apakah anak mengalami stunting atau tidak. Dampak stunting yang bisa terlihat antara lain: (1.Mengganggu Pertumbuhan Tinggi Dan Berat Anak.Stunting adalah salah satu dari berbagai penyebab anak lebih pendek di bandingkan dengan rata rata anak seusianya dan berat badannya pun cenderung jauh di bawah rata-rata anak sebayanya. (2.tumbuh Kembang Anak Tidak Optimal. Stunting juga bisa terlihat pada tumbuh kembang anak dimana anak menjadi terlambat jalan atau kemampuan motoriknya kurang optimal.”kata Erziawati

Ia Menambahkan,(3.mempengaruhi Kecerdasan Dan Kemampuan Belajar Karena menurut sebuah penelitian,stunting adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap IQ anak lebih rendah dibanding anak seusianya, anak akan kesulitan belajar dan berkonsentrasi akibat kekurangan gizi.(4.MudahTerserang Penyakit.Penderita Stunting dapat mudah terserang penyakit dan resiko terkena berbagai penyakit saat dewas seperti diabetes,jantung, kanker dan stroke bahkan Stunting juga bisa berujung pada kematian usia dini.”jelasnya

Lanjut,faktor stunting dari genetik 10% lingkungan 40% dan perilaku 30% pihaknya akan memberikan edukasi kepada keluarga terkait memberikan makanan dengan satu rasa agar bayi mengenal rasa dan di harapkan makanan buatan sendiri tidak makanan secara instan,ada beberapa pencegahan agar tidak terjadi Stunting yaitu Bisa menjaga nutrisi ibu di Saat hamil,Cara memberikan makan pada balita dan Kebersihan lingkungan.

Meski gejala stunting baru dapat terlihat ketika balita, namun sebenarnya untuk memahami penyebab stunting adalah hal yang dapat dilakukan sejak bayi masih di dalam kandungan:
1. Nutrisi ibu

Ibu hamil yang kurang mengonsumsi makanan bergizi seperti asam folat, protein, kalsium, zat besi, dan omega-3 cenderung melahirkan anak dengan kondisi kurang gizi. Kemudian saat lahir, anak tidak mendapat ASI eksklusif dalam jumlah yang cukup dan MPASI dengan gizi yang seimbang ketika berusia 6 bulan ke atas.
2. Cara pemberian makan

Pemberian makanan pelengkap yang tidak cukup dan kekurangan nutrisi penting di samping asupan kalori murni adalah salah satu penyebab pertumbuhan pada anak terhambat. Anak-anak perlu diberi makanan yang memenuhi persyaratan minimum dalam hal frekuensi dan keragaman makanan untuk mencegah kekurangan gizi.
3. Kebersihan lingkungan

Ada kemungkinan besar hubungan antara pertumbuhan linier anak-anak dan praktik sanitasi rumah tangga. Kontaminasi jumlah besar bakteri fecal oleh anak-anak kecil ketika meletakkan jari-jari kotor atau barang-barang rumah tangga di mulut mengarah ke infeksi usus. Ini memengaruhi status gizi anak-anak dengan mengurangi nafsu makan, mengurangi penyerapan nutrisi, dan meningkatkan kehilangan nutrisi.

Penyakit-penyakit yang berulang seperti diare dan infeksi cacing usus (helminthiasis) yang keduanya terkait dengan sanitasi yang buruk telah terbukti berkontribusi terhadap terhambatnya petumbuhan anak. Enteropati lingkungan adalah sindrom yang menyebabkan perubahan pada usus kecil orang dan dapat terjadi karena kurangnya fasilitas sanitasi dasar dan terkena kontaminasi feses dalam jangka panjang.

Penelitian pada tingkat global telah menemukan bahwa proporsi stunting yang dapat dikaitkan dengan lima atau lebih episode diare sebelum usia dua tahun adalah 25%. Karena diare terkait erat dengan air, sanitasi dan kebersihan (WASH), ini merupakan indikator yang baik untuk hubungan antara WASH dan pertumbuhan yang terhambat.

STBM merupakan penting dilakukannya karena Sejauh mana peningkatan dalam keamanan air minum, penggunaan toilet dan praktik mencuci tangan yang baik berkontribusi untuk mengurangi stunting tergantung pada seberapa buruk praktik-praktik ini sebelum intervensi.

Untuk mencegah anak stunting, ibu bisa mencegahnya sejak masa kehamilan. Beberapa tips yang bisa Ibu lakukan untuk mencegah stunting adalah:

Memperbaiki pola makan dan mencukupi kebutuhan gizi selama kehamilan
Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan asam folat untuk mencegah cacat tabung saraf.
Memastikan anak mendapat asupan gizi yang baik khususnya pada masa kehamilan hingga usia 1000 hari anak.
Selain itu stunting adalah gangguan yang juga dapat dicegah dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan meningkatkan akses air bersih di lingkungan rumah.(Rozak B5)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *