Nurwahidah Jumrah
Mahasiswa Komunikasi
Universitas Muslim Indonesia Makassar
Milenial adalah era kekinian yang sedang dijalani. Di masa kini, perkembangan dan perubahan teknologi informasi menjadi isyarat zaman ini. Digitalisasi dalam kehidupan menjadi pertanda masa kekinian.
Dinamika kehidupan di era milenial semua diperhadapkan dengan serba digitalisasi. Era ini memberi begitu banyak kemudahan dalam melakukan interaksi dan berkomunikasi dengan manusia sekeliling
Zaman mahasiswa pun tidak terlepas deri pengaruh digitalsiasi itu, namun sekiranya mahasiswa dapat menggunakan dengan baik kecanggihan saat ini, yaitu menggunakan zaman digital ini dengan keperluannya.
Kejujuran dan kaidah akademik kunci kesuksesan dan kunci kebenaran dalam perjuangan. Kejujuran adalah prilaku yang terpuji dengan terbentuknya kaidah akademik yang bagus dan berpahala.
Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat dan menggelobal menjadikan manusia sangat bergantung kepada alat-alat elektronik seperti; Hp,leptop dan elektronik lainnya.
Di kalangan pelajar, siswa dan mahasiswa menggunakan media sebagai sumber utama dalam menjalankan studi belajar mencapai tujuan kesuksesan, tetapi mahasiswa terkadang cenderung kepada perilaku cepat dan instan artinya cepat dalam bekerja dan instan datanya
Mahasiswa sebagai calon penerus generasi dalam semua bidang kehidupan membutuhkan tuntutan profesional dan kreatif dalam berfikir. Mahasiswa harus rajin membaca, menulis dan lainnya guna menambah wawasannya.
Tetapi terkadang dalam budaya membaca masih sangat minim, disebabkan era serba instan dimasa kini. Mahasiswa cenderung menggunakan cara pintas dalam mengerjakan tugas kampus. Padahal seharusnya dikerjakan dengan alur dan jalan pikiran sendiri, tanpa harus melakukan copy paste (copas).
Perilaku copas merusak masa depan pelajar, karena diperhadapkan dengan mentalitas serta instan dan serba cepat kemudian mengabaikan kaidah dalam dunia akademik.
Copas adalah sebagian kebiasaan yang ramai di lakukan mahasiswa pada jaman ini. Hal itu disebabkan tawaran media yang memberikan begitu banyak bahan dan materi yang dibutuhkan para sarana mahasiswa dalam penyelesaian tugas-tugasnya.
Malas mengetik dan membaca adalah masalah terbesar dihadapi kalangan mahasiswa, sehingga menimbulkan keinginan meng-copas materi yang di butuhkan dari media sosial.
Kecerdasan di hitung bukanlah bagimana dia menyelesaikan tugas dengan cepat namun kecerdasan di nilai dari usaha mengerjakan tugas dan mengerjakan sendiri tanpa copas namun menggunakan buku atau artikel sebagai referensi menyekesaikan studi.
Salahkah mahasiswa, dengan media begitu maju yang tersedia sehingga menggunakannya secara terus menerus. Mendapat nilai akademik yang dihasilkan dengan meng- copas, adalah hasil yang tidak sesuai aturan dan ketentuan pada dunia akademik.
Pada posisi demikian mahasiswa seakan diperhadapkan pada sebuah dilema, antara perilkau instan copas mendapat materi perkulihan dengan kaidah dalam dunia akademik. ***