BANJARNEGARA – BEIRTALIMA.COM – Kesenian kuda lumping atau kuda kepang beberapa waktu yang lalu diklaim oleh negara Malaysia. Diam-diam, kesenian yang berangsur ditinggalkan oleh generasi muda bangsa ini justru dilirik oleh bangsa tetangga.Senin (9/7/18)
Perangkat pementasan kuda kepang ini berbahan bambu maupun kayu, tidak hanya kuda kepang saja, topeng bermacam rupa juga menjadi bagian perlengkapan. Kuda kepang yang jadi ciri khas kesenian ini memang tidak mudah dibuat, kecuali oleh pengrajin yang betul-betul menekuni bidang ini, sehingga wajar jika orang asing rela menjelajah pelosok desa demi menemukan pengrajin kuda lumping yang semakin jarang di negeri ini.
Di Banjarnegara salah satu pengrajin kuda kepang ini adalah Siswoyo (76) warga Desa Prigi Kecamatan Sigaluh. Ia sering menerima pesanan dari Malaysia, Hongkong, Arab Saudi maupun negara lainnya.
Lestarikan Kesenaian Lokal.
Bagi yang merindukan kesenian kuda lumping, masyarakat Desa Pasegeran Kecamatan Pandanarum, desa sasaran TMMD Reguler 102 Kodim 0704 Banjarnegara ingin menampilkan kesenian ini untuk menyambut para tamu yang akan hadir dalam upacara pembukaan TMMD. Selain memberikan hiburan bagi masyarakat umum, juga untuk memberikan ruang publikasi bagi para pelestari budaya kuda kepang ini.
Dikatakan Kades Pasegeran, Aris Winarno “Selain menghibur masyarakat, tujuan penyelenggaraan juga untuk menaungi dan memberi ruang bagi seniman-seniman lokal, agar mereka terus bisa berkreasi dan berkembang sehingga seni budaya warisan bangsa ini lestari di Banjarnegara,” katanya.
Tampak Babinsa setempat dari Koramil 06 Kalibening Kodim 0704, Serda Suwondo bersama kelompok kesenian kuda lumping Langgeng Sari, asuhan Partono (54) warga Rt 02 Rw. 05 Dusun Karang Gondang Desa Pasegeran, melaksanakan latihan untuk tampil dalam pembukaan TMMD Reguler 102 Banjarnegara 10 Juli 2018 ini.(pendim0704bna)