Oleh:
Rudi S Kamri
Seolah belum percaya diri dengan deklarasi beberapa minggu lalu, hari ini 18 Agustus 2020 Din Syamsudin dkk kembali mengulang deklarasi kelompok mereka yang mereka sebut sebagai KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) di Tugu Tani Menteng Jakarta. Entah apa maksudnya. Meskipun mereka membungkus acara tersebut untuk memperingati Kemerdekaan RI, mereka sejatinya hanya sedang menggelar panggung untuk mencari perhatian.
Kelompok KAMI ini terkesan ekslusif, hanya terdiri dari beberapa orang yang tidak mendapat tempat di panggung kekuasaan. Seberbusa-busa apapun omongan mereka dengan menggunakan diksi di awang-awang, tujuan mereka sebetulnya hanya satu, mencari kekuasaan. Alih-alih menyelamatkan arah perjalanan bangsa, yang mereka lakukan sebetulnya hanya sekedar menyelamatkan ambisi, kepentingan dan periuk nasi mereka sendiri.
Mereka tidak akan menyelamatkan KITA sebagai sebuah bangsa. Mereka hanya akan menyelamatkan kepentingan kelompok mereka tanpa melibatkan orang lain yang tidak sepemahaman dengan mereka. Jadi apa yang dilakukan hanya sekedar berusaha menaikkan posisi tawar dengan membangun narasi-narasi destruktif yang menyudutkan Pemerintah.
Lalu apa yang bisa kita harapkan dari segerombolan singa tua dan ompong yang mengaum di kandang ? Nothing. Hanya kegaduhan yang tidak perlu yang membuat telinga kita pekak. Sejarah mencatat, teriakan parau para laskar sakit hati tidak akan bergema ke relung hati masyarakat. KITA, rakyat Indonesia bukan bagian dari kelompok mereka yang menamakan dirinya KAMI. Jadi abaikan saja mereka.
Saya berharap Presiden Jokowi dan jajarannya juga mengabaikan saja keberadaan mereka. Mereka sejatinya tidak punya massa yang riil, mereka tidak punya kekuatan selain teriak-teriak sampe serak. Kekuatan massa mereka paling mencatut massa 212. Dan yang terpenting secara konstitusional mereka tidak akan mampu mengganggu Pemerintahan Presiden Jokowi. Mereka hanya serupa nyamuk yang mendengung kesana kemari. Tanpa mampu membuat gangguan yang berarti.
Mereka hanya sekelompok KAMI, bukan KITA
Salam SATU Indonesia
18082020