SAMPANG, beritalima.com| Stunting merupakan sebuah penyakit dimana penderitanya akan mengalami kegagalan dalam pertumbuhan yang ditandai dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umumnya, sedangkan Kabupaten Sampang merupakan salah satu dari dua belas Kabupaten lokus stunting di jawa timur.
Di kabupaten Sampang sedikitnya ada sepuluh desa yang masuk dalam lokus stanting, diantaranya Desa Pacanggaan, Jrengik, tanah merah, torjun, banyumas, gunong maddah, mandangin, gunung kesan, tapaan.
Agus Mulyadi selaku Plt Dinas Kesehatan mengatakan, untuk menuntaskan Stunting Dinkes adakan program yang disebut 1000 hari pertama kehidupan, yakni dimulai dari bertemunya sel sperma dan sel telur yang ditanamkan dalam rahim ibu.
“Sebelum hal itu terjadi, calon ibu mengalami proses yang disebut remaja atau pra hamil setelah di kaji, remaja di Kabupaten Sampang 64%mengalami anemia atau kurang darah, bagaimana bakal bayinya mau sehat kalau ibunya sendiri tidak bisa menyediakan asupan darah yang sehat terhadap dirinya maupun bayinya.” Ujarnya, Senin (29/4/2019).
Dia juga menambahkan, stunting tidak selesai hanya dengan pemberian tablet tambah darah, banyak faktor dan berjalan sekian waktu tidak hanya dalam satu hari dua hari tapi sekian tahun.
“Jadi ketika kita intervensi, menunggu hasilnya bukan tahun depan, tapi bisa diketahui sekitar tiga hingga lima tahun kedepan, karena stunting bersifat kronis.” Ucap Agus.
Menurutnya, cara untuk mencegah stunting selain meminum tablet tambah darah juga harus mengkonsumsi beraneka ragam, untuk mendapatkan beberapa unsur gizi makanan.
“kalau dulu empat sehat lima sempurna, kalau sekarang namanya gizi seimbang, jadi di semua makanan itu akan mendapatkan asupan gizi yang berbeda – beda,” Pungkasnya. [fa]