KUPANG, beritalima.com – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta agar dana CSR (Corporate Social Responsibility) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa membantu kelistrikan di berbagai daerah wisata provinsi berbasis kepulauan itu.
Demikian disampaikan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Marius Ardu Jelamu kepada wartawan media ini di Kupang, Kamis (3/11/2016) lalu.
“Kita berharap investasi dana CSR BUMN tidak hanya untuk daerah Labuan Bajo namun juga untuk daerah wisata lainnya terutama pembangunan energi listrik”, katanya.
Harapan itu terkait dengan langka terobosan puluhan BUMN yang menggelontorkan dana CSR sekitar Rp 14,3 miliar untuk membantu pembangunan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada beberapa waktu lalu.
Kebutuhaan listrik merupakan salah satu hal penting dan utama dalam mendukung kemajuan tidak hanya di bidang investasi pariwisata namun juga kehidupan ekonomi sosial masyarakat.
“Memang energi listrik untuk daerah NTT masih menjadi penghambat. Untuk itu, kita berharap agar dana bantuan BUMN bisa menyentuh daerah pelosok di mana terdapat juga destinasi wisata,” ujar dia.
Bantuan kelistrikan tersebut dapat berupa pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sesuai dengan sumber daya alam yang tersedia.
“Contohnya di daerah Flores yang banyak menyimpan potensi geothermal (panas bumi) yang bisa dimanfaatkan untuk kelistrikan hingga ke daerah pelosok,” katanya.
Selain itu, katanya daerah lain seperti Sumba juga menyimpan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang dapat dikembangkan dengan dana bantuan dari BUMN.
Daerah lain seperti Lembata, Alor, Rote, Sabu, Flores Timur juga berpotensi dikembangkannya pembangkit tenaga surya, katanya menambahkan.
Menurut dia, kebutuhan listrik di daerah pelosok yang juga menyimpan potensi wisata akan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat di daerah tersebut, selain itu juga untuk para wisatawan yang berkunjung. (Ang)
