LANGSA-ACEH, Beritalima.com| Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa gelar simulasi tata cara pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di SDN 11 dan New Normal proses belajar mengajar (PBM) di SMPN 3, Jum’at (05/06).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa, Dra Suhartini, M.Pd, kepada beritalima.com, Jum’at (05/06) mengatakan, untuk simulasi tata cara pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di SDN 11 Langsa sebagai Kepala Sekolah Anita Tresia.
Hal ini bertujuan, untuk mensosialisasi pada seluruh sekolah dan masyarakat tata cara pendaftaran peserta didik baru pada bulan Juni.
“Aturan ini merujuk pada protokol kesehatan Covid-19, namun PPDB tahun ini masih sama seperti tahun lalu melalui metode Luring (Luar Jaringan)”, paparnya.
Dijelaskan Kadis, sebelum mendaftar wali murid diminta membawa syarat pendaftaran dan mendaftar langsung disekolah yang bersangkutan dengan melaksanakan ketentuan seperti, memakai masker, mencuci tangan, mengukur suhu tubuh, mengisi formulir di ruangan maksimal 15 orang.
Kemudian, menyerahkan berkas kepada panitia dan pulang melalui pintu keluar yang berbeda dari pintu masuk.
Selain itu, pada kesempatan yang sama dilaksanakan simulasi New Normal KBM di SMPN 3 Kota Langsa dengan kepala sekolah Sopian, S.Pd, M.Pd.
“Simulasi New Normal KBM bertujuan menginformasikan pada masyarakat jika nantinya diberlakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan secara tatap muka”, terang Suhartini.
Hal ini sesuai intruksi Pemerintah pusat dan tim gugus tugas Covid-19. Dalam hal ini Disdikbud mempersiapkan secara matang bukan hanya dari sisi pendidikannya saja, namun juga dari sisi protokol kesehehatan.
Dijelaskan Kadis, semua proses simulasi KBM dimulai dengan sekolah menyiapkan alur lalulintas pengantaran peserta didik dengan satu jalur arah, agar tidak terjadi kemacetan dan antrian di gerbang sekolah.
Kemudian, wali murid mengantarkan putra putri didepan gerbang sekolah dengan kesiapan APD seperti memakai masker, membawa face Shield dan bekal makanan.
Selanjutnya, durasi jam belajar satu jam pelajaran hanya 30 menit, ketika jam istirahat mereka didalam kelas dengan mengkonsumsi bekal makanan dari rumah.
Adapun, ketika mencuci tangan dan mengukur suhu tubuh menerapkan berdiri pada batas yang sudah dipersiapkan. Saat masuk keruang kelas satu persatu dan duduk berjarak maksimal satu kelas 15 orang.
Saat mengikuti PBM peserta didik menanggalkan masker dan memakai face shield sebagai pelindung area wajanya dari droplet.
Kemudian, setelah selesai belajar, peserta didik pulang dengan antrian di pintu gerbang menunggu jemputan. Namun sebelum masuk sekolah di lakukan penyemprotan disinfektan, sementara masker dan face shield disediakan oleh pihak sekolah.
Suhartini menyarankan, kepada masing-masing sekolah untuk melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala, menyiapkan masker serta face shield atau penutup wajah. Penyediaan barang-barang tersebut sepenuhnya saya serahkan kepada sekolah dengan menjalin kerjasama dengn pihak ketiga atau mitra yang berada di Kota Langsa, dengan tujuan untuk membantu mnghidupkan perekonomian masyarakat di daerah yang selama ini terpuruk akibat virus corona dan dapat juga membantu meningkatkan PAD Kota langsa. (Dhani Atjeh).