Raja Ampat,beritalima.com-Rencana pembatalan kebijakan terkait sekolah sehari penuh atau Full Day School oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan(Mendikbud)Muhadjir Effendy itu disambut baik oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat Martha Makdalena Sanadi,S.Pd.
Menurutnya,sudah seharusnya Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membatalkan kebijakan tentang sekolah sehari penuh atau Full Day School,karena jika diterapkan program tersebut akan berbenturan dengan peraturan jam mengajar para guru.
‘‘Program Full Day School sebelum diterapkan seharusnya melalui kajian terlebih dahulu dan perlunya kesiapan para guru serta harus ditunjang dengan anggaran,sarana dan prasarana,apalagi saat ini Raja Ampat masih kekurangan tenaga pendidik ditambah lagi masih banyaknya infrastruktur sekolah yang belum memadai”,ungkap Martha saat dikonfirmasi Berita Lima,Senin (15/08/2016) dikantornya.
Lanjutnya lagi,Raja Ampat saat ini belum siap untuk melaksanakan program sekolah sehari penuh atau Full Day School.Martha Berharap,Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membatalkan rencana program Full Day School karena banyak Guru dan Sekolah di Indonesia termasuk Raja Ampat belum siap melaksanakan sekolah sehari penuh,pungkasnya.(Zainal)