MADIUN, beritalima.com- Masyarakat tidak perlu lagi bingung mencari tempat duduk saat berkunjung di Kota Madiun, Jawa Timur. Pasalnya, sejumlah kursi baru menghiasi sejumlah sudut kota.
Fasilitas dari Pemkot Madiun melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ini sudah bisa dirasakan manfaatnya sejak sekitar dua pekan terakhir. Puluhan kursi baru ini menambah fasilitas duduk yang sudah ada.
‘’Ada sebanyak 51 unit kursi taman baru. Penempatannya tersebar, terutama ditempat yang sekiranya membutuhkan fasilitas duduk,’’ kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Madiun, Soeko Dwi Handiarto, Jumat 5 Januari 2018.
Penempatan terbanyak di Jalan Abdul Rahman Saleh, yakni sebanyak 12 unit. Penempatan kursi taman berbahan besi tempa ini, di trotoar sisi timur. Ada juga yang disisi barat. Trotoar di jalan ini memang pas jika ditambah fasilitas duduk. Trotoar cukup lebar. Sekitar tiga meter. Pun, trotoar tampak bersih dengan beralas keramik. Selain itu, banyak pohon besar di kawasan tersebut. Trotoar cukup rindang. Tak heran, menambah kenyamanan tersendiri.
‘’Desain kursi juga dibuat klasik agar lebih nyaman,’’ imbuhnya sembari menyebut panjang kursi sekitar 1,2 meter atau cukup untuk dua sampai tiga orang.
Sejumlah kursi lain tersebar di Jalan Mastrip tepatnya depan Kantor Disbudparpora ke barat. Jumlah yang dipasang sebanyak sepuluh unit. Beberapa lainnya di Jalan Pahlawan sebanyak tujuh unit.
Penambahan ini, katanya, juga di sejumlah taman. Mulai Taman 501 sebanyak tiga unit, Taman Gulun sebanyak lima unit, masing-masing dua unit kursi di Taman Herkules dan Taman Kartini serta Kawasan Alun-alun sebanyak delapan unit.
‘’Titik penambahan kursi sudah berdasar skala prioritas. Tentu masih belum optimal. Kekurangan akan kami usulkan kembali,’’ ungkapnya sembari menyebut dua unit lainnya di kantor Taman Makam Pacekeras.
Penambahan puluhan kursi ini, lanjutnya, menghabiskan anggaran Rp.122 juta lebih. Kursi berbahan besi keseluruhan. Pun, bagian tempat duduk yang didesain seperti kayu.
Itu, kata Soeko, hanya desain cat. Besi dinilai lebih awet. Apalagi, kursi berada di luar ruang. Terpapar matahari dan hujan. Lapisan cat menjaga dari korosi.
Soeko berharap kursi dimanfaatkan sesuai fungsi dan peruntukannya. Artinya, tidak digunakan untuk berdagang atau tempat bermain. Sebab, tidak menutup kemungkinan kursi digunakan untuk bermain skateboard atau sepeda dan sepatu roda.
‘’Ini kan fasilitas umum. Sudah seharusnya menjadi tanggung jawab bersama. Mari saling menjaga,’’ harapnya. (Diskominfo).