KUPANG, beritalima.com – Dinas Perpustakaan NTT yang dipercaya oleh Perpustakaan Nasional RI sebagai koordinator yang membawahi budaya austronesia dan melanesia yang meliputi Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat menggelar Workshop Layanan Informasi Kebudayaan autronesia dan melanesia.
Workshop Layanan Informasi kali ini, merupakan sebuah langkah yang tepat dan strategis dalam rangka mengoptimalkan kinerja layanan perpustakaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur autronesia dan melanesia.
Hal ini, juga sejalan dengan tema Workshop yakni “ Prospektif kebudayaan Austronesia dan Melanesia di Era Globalisasi, dan Sub Tema “ Dengan Spirit Workshop Pelayanan Informasi Kebudayaan Austronesia dan Melanesia Kita Jalin Kerjasama dan Sinergitas Dalam Mempererat NKRI.
Demikian disampaikan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Kadis Perpustakaan NTT, Fredrick Tielman saat membuka kegiatan Workshop Layanan Informasi Kebudayaan Austramenia dan Melanesia di Swiss Belinn Kristal Kupang, Selasa (1/8).
Dikatakan Fredrick Tielman, Didalam Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2007 tentang Perpustakaan disebutkan bahwa Perpustakaan merupakan institusi pengelola keleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pustaka.
Karena itu, pemerintah berkewajiban untuk, pertama, menjamin kelangsungan, kedua, penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakarat, ketiga, menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata, menjaminketersediaan keragaman keleksi perpustakaan melalui terjemahan (translasi), alih aksara (transliterasi), alih suara ke tulisan (transkrip) dan alih media (trans media), dan keempat pemerintah wajib menggalakkan promosi gambar membaca dan memanfaatkan Perpustakaan.
Dalam konteks itu, keberadaan Centre of Ecellent (CoE) layanan Perpustakaan dan informasi tentang budaya lokal yang sangat dibutuhkan di Proinsi NTT. Bahkan Provinsi NTT dipercaya oleh Perpustakaan Nasional RI sebagai koordinator yang membawahi budaya austronesia dan melanesia yang meliputi Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Unsur budaya unversial yang perlu dikoreksi oleh Centre of Excellenet antara lain, bahasa, peralatan hidup atau teknologi, mata pencaharian atau ekonomi, organisasi sosial, sistem pengetahuan, relegi dan kesenian.
Semua ini dimaksudkan agar perpustakaan mampu menyelenggarakan layanan perpustakaan dan informasi yang berbasis budaya masyarakat yang ada di wilayah masing-masing.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri peserta yang terdiri dari Kepala Pusat Presentase Bahan Pustaka, Sri Semekar, para Kadis Perpustakaan kabupaten/kota se-NTT, Kadis Perpustakaan dan Kerasipan Provinsi Maluku, Sangaji, Pimpinan OPD Provinsi NTT, dan pejabat TNI/Polri. (L. Ng. Mbuhang)