KUPANG, beritalima.com – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Miqdon Abolla mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim ke kabupaten Sumba Timur untuk memantau penyebaran hama belalang. Bahkan hingga saat ini, penyebaran hama belalang sudah 22 titik di daerah itu.
Miqdon Abolla menyampaikan hal tersebut kepada wartawan beritalima.com di Kupang, Kamis (23/5/2019).
“ Kita sudah pantau hama belalang yang muncul sejak April 2019, dan secara spot kita terus pantau. Minggu lalu, tim dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT sudah turun ke Sumba Timur. Kemudian hari ini (Kamis, 23/5, red) turun lagi ke Sumba. Yang kita lakukan di sana adalah kita minta rapat internal dengan dinas pertanian setempat untuk merancanganya seperti apa, berdasarkan titik – titik itu, bagaiman cara kerjanya, dan kita butuh personil berapa banyak, butuh dukungan siapa saja, butuh peralatan tengkinya berapa banyak, butuh air berapa banyak, itu semua yang dibahas dalam rapat internal,” jelas Miqdon.
Menurut Miqdon, kendalanya di Sumba adalah padangnya begitu luas, sementara petugas butuh air untuk melakukan penyemprotan. “ Air susah, sehingga teman – teman kita butuh sokongan logistik. Dan teman – teman saya di sana, hari ini ada rapat dengan kepala dinas pertanian untuk mendapatkan rancangan seperti apa. Oleh karena itu, besok atau lusa bisa rapat koordinatif lewat pemerintah daerah untuk meminta dukungan seluruh aparat terkait. Jadi kita tidak bisa sendiri dalam penanganan hama belalang ini,” ujar dia.
Berdasarkan laporan dari tim, kata Miqdon, sudah 22 titik yang terserang hama belalang, dengan daerah terdampak itu sudah diatas 1.000 hektar. “ Tugas kita sekarang adalah memutuskan siklus hidup dari belang. Sebelum terbang kita memastikan belalang itu mati, karena begitu dewasa dimana hama itu tidur pasti bertelur, dan telurnya puluhan ribu,” kata Miqdon menambahkan. (L. Ng. Mbuhang)