Dini Hari, Demi Warganya Bupati ‘Gus Ipin’ Datangi Pasar Tradisional Bagikan Masker

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com

Korban terdampak Virus Corona di Indonesia telah meningkat secara signifikan, sebagaimana release resmi yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan persnya, di gedung BNPB, Jakarta, Jumat (27/3) bahwa jumlah pasien positif terjangkit Virus Corona telah mencapai 1046 kasus. Dari jumlah tersebut, korban meninggal mencapai 87 orang, pasien positif sebanyak 893 orang (data Kamis 26/3) dan yang sudah sembuh 46 orang.

Sedangkan untuk data yang di Trenggalek sendiri sesuai catatan Gugus Tugas Covid-19, per Jum’at (27/3/2020) ODR (Orang Dalam Resiko) di Kabupaten Trenggalek tercatat ada sebanyak 3.101 orang, ODP (Orang Dalam Pemantauan) 217 dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) 2. Melihat angka ini tentunya masyarakat tidak bisa main main lagi, apalagi trend di daerah sekitar juga menunjukkan kenaikan yang sama.

Karena itulah, seluruh otoritas baik yang ada di pusat maupun daerah terus melakukan berbagai upaya dan alternatif guna meminimalisir penyebarluasan dari pandemi ini. Satu diantaranya, seperti yang dilakukan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin. Demi melindungi akses ekonomi vital, bupati muda yang biasa disapa Gus Ipin tersebut turun tangan langsung membagikan masker gratis kepada para pedagang di salah satu pasar tradisional Trenggalek, yakni Pasar Subuh Sabtu (28/3/2020) dini hari.

“Pembagian masker sendiri sebagai salah satu bentuk dari upaya pencegahan penularan Corona Virus Disease 2019 atau yang dikenal dengan sebutan Covid-19,” sebutnya.

Ditambahkanya, upaya pencegahan ini adalah salah satu alternatif solusi dari pemerintah daerah untuk melindungi ekonomi vital masyarakat. Kegiatan ekonomi harus tetap berjalan walau memang tetap disesuaikan didalam pembatasan-pembatasan sebagaimana telah diatur oleh negara.

“Kita mencoba melindungi akses ekonomi yang vital. Seperti pasar kan harus tetap bergerak, meskipun ditengah seruan untuk ‘fisical distanching’, tetapi tidak mungkin pasar ini harus tutup,” imbuhnya.

Solusinya, masih kata dia, selain mengikuti protokol kesehatan seperti yang ada didalam himbauan ‘social distancing’ para pedagang juga di berikan perlindungan mandiri. Diantaranya, membiasakan diri selalu menggunakan masker, jaga jarak aman, rutin mencuci tangan dengan ‘hand sanitizer’ atau sabun serta menerapkan pola hidup sehat.

“Jadi kita proteksi para pedagang ini minimal harus pakai masker untuk alat perlindungan diri mereka,” sambung suami Novita Hardiny itu.
Menurutnya, kedepan pihak pemkab juga akan terus melakukan pengadaan masker secara bertahap. Kebetulan, masker dimaksud merupakan buatan UMKM warga Trenggalek pula, sehingga dengan sejumlah kelebihannya. Diantaranya, masker bisa dicuci sehingga bisa digunakan kembali dengan dilapisi tisue kering sebagai filter.

“Kita akan berdayakan UMKM untuk pengadaan masker secara bertahap, apalagi untuk bisa mendapatkan masker tidaklah mudah saat ini. Rencananya, masker-masker ini kan kita sebar di seluruh pasar secara bertahap. Sementara masih di Pasar Subuh ini,” jelasnya.

Sebenarnya, pemerintah pun telah melakukan berbagai langkah strategis untuk melindungi para pedagang di sektor ekonomi vital ini. Selain itu, upaya-upaya pencegahan terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek ditengah kasus Covid 19 yang kian mewabah. Sejak beberapa waktu lalu, Pemkab beserta stakeholder terkait secara periodik melakukan penyemprotan disinfektan. Selain itu, sosialisasi serta penerapan dari ‘social distancing’ juga terus dilakukan.

“Alhamdulillah, di Trenggalek sendiri belum ada yang positif dan semoga tidak ada. Namun begitu, untuk angka ODR dan ODP semakin bertambah,” pungkasnya. (her)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait