Dinilai Berprestasi Internasional, Kampus dari Singapura Belajar Ilmu Pemerintahan ke Wali Kota Risma

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima kunjungan dari mahasiswa Master In Public Policy dari National University of Singapore, Minggu (1/12/2019). Sebanyak 76 orang itu ditemui Wali Kota Risma di Koridor gedung Siola.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menjelaskan detail tentang sistem pemerintahan di Kota Surabaya, mulai dari e-government, pertumbuhan ekonomi, transportasi hingga pengelolaan sampah. Bahkan, para mahasiswa itu seakan penasaran dengan pengelolaan Suroboyo Bus yang bayarnya dengan menggunakan sampah.

“Ini sudah lama kami terapkan. Tujuannya untuk mengajak warga gemar menggunakan kendaraan umum dan juga yang paling penting memanfaatkan sampah,” kata dia.

Rombongan itu nampak semakin tercengang ketika Wali Kota Risma menjelaskan tentang pengelolaan sampah di Kota Surabaya yang sudah menghasilkan energy listrik. Ia juga menyampaikan bahwa TPA Benowo sebentar lagi akan menghasilkan 11 Megawatt. “Kami juga buat pengelolaan sampah yang menghasilkan listrik ini di berbagai titik di Kota Surabaya, sehingga lebih efisien pengelolaannya,” ujarnya.

Presiden UCLG Aspac itu juga menjelaskan berbagai hal yang telah dilakukan di Kota Surabaya, diantaranya program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda yang dilatih setiap minggu dan saat ini digelar awarding. Bahkan, ia juga menjelaskan tentang taman-taman, rumah matematika hingga rumah bahasa. Lagi-lagi mereka terkagum-kagum.

Sementara itu, Assistant Professor Lee Kuan Yew School of Public Policy at National University of Singapore, Professor Tan Soo Jie-Sheng, mengatakan sebenarnya kunjungan kali ini merupakan kunjungan keduanya ke Kota Surabaya. Tahun lalu, ia mengaku juga sempat berkunjung ke Surabaya dan belajar dari Kota Surabaya.

“Tujuan utamanya, tentu untuk belajar soal pelayanan publik di Kota Surabaya. Kami punya prinsip jika ingin belajar, maka belajarlah dari yang terbaik. Surabaya adalah tempat terbaik untuk belajar tentang ilmu pemerintahan dan pelayanan publik. Sebab, Surabaya punya wali kota terbaik, yang sangat paham tentang birokrasi yang baik,” kata Professor Tan Soo Jie-Sheng.

Ia juga mengakui bahwa mengetahui tentang Wali Kota Risma dari prestasi-prestasinya di level internasional. Sebagaimana diketahui bahwa Surabaya pernah meraih special mentions Lee Kuan Yew Award. Di samping itu, saat googling kata “Surabaya”, maka yang muncul diantaranya adalah nama wali kotanya.

“Ini tentu salah satu indikator bahwa wali kotanya sangat berprestasi dalam membangun kotanya. Selain itu, salah satu televisi nasional kami pernah memprofil kegiatan beliau. Jadi, kami di Singapura sangat mengenal figur dan sepak terjang beliau,” tegasnya.

Dalam kunjungannya kali ini, ia menjelaskan bersama 76 anggota rombongan, terdiri dari asisten profesor hingga para mahasiswa S-2 jurusan Pelayanan Publik. Mereka akan berada di Surabaya selama 4 hari, mulai 1-4 Desember. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan di Kota Surabaya adalah belajar langsung dengan mendengar paparan dari Wali Kota Surabaya, bertemu dengan para pelaku UKM di Surabaya hingga sharing dengan para pelaku startup.

Bethany Brice, Mahasiswa S-2 Lee Kuan Yew School of Public Policy at National University of Singapore asal USA mengatakan sangat senang bisa mendapatkan ilmu secara langsung dari Wali Kota Surabaya. Menurutnya, Wali Kota Risma mampu menerapkan cara-cara yang inovatif untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi kota ini.

“Dan yang membuat kami tertarik adalah bagaimana cara Bu Risma mampu melibatkan partisipasi publik dalam inovasi-inovasi yang dicetuskannya. Hal ini adalah modal berharga bagi pengembangan suatu kota,” kata dia.

Ia juga mengakui bahwa ini adalah kali pertama ia berkunjung ke Surabaya. Bagi dia, kota ini sangat berkesan, warganya sangat ramah dan kota ini tertata dengan baik. Makanya, dia mengaku selama beberapa hari di Surabaya, dia ingin menggali lebih dalam tentang karakter warga Surabaya yang ingin mengatasi masalah secara bersama-sama. “Menurut saya, itulah kunci sukses pembangunan kota saat ini, yakni kebersamaan dalam mengatasi suatu masalah,” pungkasnya. (*)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *