BONE. Upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting di kabupaten Bone melalui sinergisitas Program Gerakan memberantas Stunting (Gammara’Na) menggelar pertemuan evaluasi pelaksanaan pendampingan gizi (Gammarana) dalam pemanfaatan paket intervensi gizi pada anak dan ibu hamil kabupaten Bone, 26 Oktober 2021 di Hotel Novena.
Kegiatan ini dihadiri Kabid Bina Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel H.Mohammad Husni Thamrin,SKM.,M.KES, dan TIM Koordinasi Provinsi Prof. Dr. Arlin Adam., S.KM., M.Si, Dr. Nadimin., S.KM., M. Kes dan Dr. Andi Alim, S.KM., M. Kes.
Kegiatan ini dibuka Bupati Bone diwakili oleh Kepala Bappeda Kabupaten Bone bapak Dr. Ade Fariq Ashar, S.STP, M.Si.
Ade Fariq Ashar dalam sambutannya menyatakan bahwa “ini komitmen daerah untuk mencegah stunting karena ini merupakan program nasional”. ucapnya
Husni Thamrin menyatakan “Berdasarkan data hasil Pendampingan di desa lokus sejak Juli sampai September terjadi penurunan persentase stunting pada sasaran Baduta utama yaitu 388 (17%) pada Bulan Juli menjadi 286 (12.53%) pada Bulan September” Ungkapnya
Dr. Eko Nugroho, S.Ked, M. Adm. Kes Kabid Bina Kesehatan Masyarakat Dinkes Bone menyatakan bahwa “Stunting di Bone disebabkan berbagai faktor diantaranya tinggal dengan perokok sebanyak 66,9%, belum memiliki kartu JKN sebanyak 60,8%, Ibu Hamil yang berstatus kekurangan Energi Kronik (KEK) sebanyak 6,7%, Ketersediaan air bersih sebanyak 4,7%, rendahnya kepemilikan jamban yang sehat, Adanya penyakit penyerta yang diderita serta rendahnya imunisasi pada balita” ucapnya
Kepala Desa Kadai Kecamatan Mare yang turut membagi pengalaman tentang keterlibatannya dalam program Gammaran.
Kepala desa menganggap kejadian stunting di desa adalah siri karena itu kepala desa harus terlibat secara total dalam pencegahan tersebut.
Bentuk keterlibatannya diwujudkan melalui fasilitasi pengadaan alat Antropometri, dukungan dana transpor kader yang layak, pembenahan sanitasi lingkungan perumahan dan pemberian PMT (telur) kepada seluruh keluarga selama masa pandemi. Wujud yang tidak kalah pentingnya adalah Kades Kadai turun secara langsung ke rumah-rumah bersama dengan ketua PKK dan kader.
Prof Arlin Adam menambahkan “Keberlanjutan Praktik baik yang diperoleh pada Program Gammara’Na di Bone bisa diwujudkan melalui penetapan Perdes tentang pencegahan dan penanganan stunting serta pembentukan tim satgas desa untuk mengkoordinasikan peran lintas sektor” ungkap guru besar ilmu kesehatan masyarakat.
Peserta pada kegiatan ini sebanyak 75 orang yang terdiri dari Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dina Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang, Kepala Dinas Sosial, Kepala BPJS, Kabid pelayanan kesehatan dinas kesehatan. 14 Kepala UPT Puskesmas, 4 Kepala kelurahan dan 45 Kepala Desa lokus dan 1 Tim Ahli P3MD Kabupaten Bone. (alim/yahya).