Sumenep, beritaLima – Dalam rangka Deteksi dini kanker serviks atau deteksi dini kanker leher rahim, dinas kesehatan kabupaten sumenep bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Kabupaten Sumenep menggelar pemeriksaan IVA/ PAPSMEAR pada Jum’at (29/07) di halaman Kantor dinas kesehatan setempat.
Kegiatan pemeriksaan dengan IVA/ PAPSMEAR dihadiri oleh Ketua DPRD Sumenep, Dandim, TP PKK Kabupaten Sumenep, Bhayangkari istri anggota KODIM Sumenep serta segenap peserta skrining IVA/ PAPSMEAR.
Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, dr. H. Fatoni, MSi. Menyampaikan, Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim melalui pemeriksaan IVA ini tidak hanya dilakukan di Sumenep saja, melainkan dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menurunkan angka kejadian kanker yang juga biasa disebut Kanker Serviks.
Seperti diketahui, kanker leher rahim adalah jenis kanker kedua setelah kanker payudara yang paling sering terjadi pada perempuan di Indonesia. Kanker leher rahim merupakan salah satu kanker yang dapat diketahui sejak dini pada keadaan lesi pra kanker.
Penyebab kanker leher rahim adalah infeksi dari Human Papiloma Virus (HPV) tipe 16 dan 18. Salah satu cara mencegah kanker leher rahim yakni dengan cara skrining atau penapisan untuk mengetahui telah terjadi infeksi atau tidak dengan jalan IVA.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan para wanita tidak hanya tergerak secara mandiri dan sukarela melakukan deteksi dini, tapi juga menjadikan dekteksi dini menjadi kebutuhan sehingga dapat mengambil langkah tepat untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan”, ujar Fatoni.
Fatoni juga berharap kegiatan pencegahan dan pengendalian kanker mulut rahim melalui metode IVA dan deteksi dini penyakit kanker dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks serta dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Sementara Kegiatan sosialisasi dipandu langsung oleh dr. Rahmi Utami dari RSUD. dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
Dalam paparannya ia menyampaikan bahwa wanita di indonesia khususnya meninggal setiap hari karena penyebabnya kanker serviks yang keberadaannya sangat membahayakan.
Kanker ganas yang banyak menjangkit perempuan Indonesia ini tidak terdeteksi keberadaannya, penting kiranya untuk melakukan pemeriksaan dalam mendeteksi kanker serviks. “Untuk itu tidak ada alasan lagi bagi para ibu untuk melakukan pemeriksaan karena setiap puskesmas dikabupaten sumenep sudah menyediakan skrining IVA/ PAPSMEAR”, jelas dr. Rahmi.
Dalam paparan sosialisasi pencegahan kanker, dr. Rahmi Utami mengatakan, di Indonesia penyakit leher rahim menempati urutan kedua dari kanker pada wanita, yang disebabkan oleh oleh Virus Human Papilloma. Faktor-faktor resiko HPV dan kanker leher rahim diantaranya aktivitas seksual yang dilakukan sebelum usia 20 tahun, berganti- ganti pasangan dll.
“Bila IVA negatif, pemeriksaan IVA dapat dilakukan 5 tahun kemudian,dan bila IVA positif dan telah mendapat pengobatan krioterapy , pasien disarankan kontrol 2 minggu setelah tindakan dan pemeriksaan ulang IVA setelah 3 bulan,” ujarnya.
Mengakhiri paparannya, Rahmi Utami mengemukakan, salah satu kunci penanggulangan kanker pada perempuan adalah skrining dan deteksi dini.
(An)