Dinkes Tulungagung Terima Kunjungan Ketua TP PKK Jawa Timur

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Kunjungan Ketua TP PKK Jawa Timur Arumi Bachsin ke Tulungagung, selain untuk penilaian lapang lomba Desa dan lomba pelaksana terbaik 10 program PKK, juga kunjungi terkait pilot project Desa siaga bencana.

Desa yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan kabupaten Tulungagung yaitu, Desa Macanbang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, sebagai pilot project.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Tulungagung dr.Kasil Rokhmad MMRS mengatakan bahwa, Macanbang sebagai pilot project. Jum’at, (24/6/2022).

“Ketua tim penggerak PKK datang ke Desa macanbang, terkait, Desa Macanbang sebagai Pilot Project untuk Desa siaga bencana. yang mana, disini menjadi pilot project Nasional terutama dalam penanganan stunting,” ujar Kasil.

Menurut Kasil, untuk Jawa Timur, ada 3 Kabupaten yang ditunjuk yaitu Tulungagung, Magetan dan Blitar. Menjadi pilot project untuk penanganan stunting termasuk peduli kesehatan ibu dan anak.

“Seperti sekarang yang dikerjakan oleh ibu PKK, kader dan lainnya, sedang menjadi pilot project. Jika ini berhasil, akan dijadikan modeling untuk penanganan stunting di tingkat Nasional,” ungkap Kasil.

Lebih lanjut Kasil memaparkan, untuk aplikasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) mempunyai beberapa aplikasi yang ada di Desa. Misalkan, ibu hamil periksa dimanapun di wilayah Kabupaten Tulungagung, otomatis masuk ke aplikasi Bidan Desa, nama beserta alamatnya.

“Contoh, Bidan Desa Macanbang ketika ada orang periksa dimana, itu nanti, otomatis langsung masuk ke aplikasi. Disitu harus ada kunjungan, memeriksa ibu hamil, sesuai dengan acuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” papar Kasil.

Kasil juga mengatakan, Ibu hamil itu paling tidak minimal periksa dalam 1 periode kehamilan itu sebanyak 6 kali. Begitu juga dengan penyakit-penyakit yang lain, seperti hipertensi, diabetes, struk, jiwa, TBC, HIV, itu otomatis masuk di aplikasi. Dan juga Ada by name by dress.

“Perawat dan Bidan Desa, harus mengunjungi ke rumah-rumah untuk melakukan upaya promotif dan preventif. Misalnya, orang diabetes, ketika terjadi diabetes tindakan keluarga harus ngapain, begitu juga yang bersangkutan harus ngapain, supaya harus saling ngawasi. Jika yang dikasih tahu hanya yang sakit dan tidak ada kontrol keluarga, takutnya seenaknya tidak ada yang mengingatkan,” terang Kasil.

Menambahkan, jika sudah dimasukkan ke Google form, otomatis masuk ke aplikasi ini sampai ke Kemenkes. Kita kerjasama denga Habibie Center, langsung di bawah pengawasan Profesor Damayanti untuk penanganan stunting.

Prosentase Stunting, untuk Jawa Timur Kabupaten Tulungagung paling rendah, karena kita memang komitment.

“Mulai mereka dideteksi di Posyandu, dirujuk ke Puskesmas sampai rujukan ke rumah sakit dr.Iskak. Nantinya, di rumah sakit dr. Iskak sudah mendapatkan resep, susu, semua digratiskan tidak ada biaya sedikitpun,” pungkasnya. (Dst).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait