Dinsos Kota Madiun Siapkan Pelatihan Untuk Gepeng

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Satu regu tim operasi PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) Dinas Sosial Kota Madiun, Jawa Timur, diterjunkan untuk ‘menyisir’ para gelandangan, pengemis (Gepeng) dan penyandang sakit jiwa di sejumlah titik, Selasa 30 Januari 2018.

Tim yang terdiri dari anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan sejumlah staf Bidang Sosial di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini mulai mengitari Kota Madiun sekitar pukul 10.00 WIB.

Di Alun-Alun Kota Madiun, tim mendapati setidaknya empat PMKS yang berkeliaran di lokasi tersebut. Satu orang tidak jelas pembicaraannya saat didata, dua orang mengaku tinggal di dekat perbatasan Kota dan Kabupaten Madiun, satu lagi warga Kota Madiun.

Di titik lain, yaitu sekitar Stadion Wilis, juga terdapat sejumlah PMKS. Tiga di antaranya warga luar Kota Madiun, dan hanya satu orang yang ber-KTP Kota Madiun.

“Jadi selama operasi, hanya dua orang yang merupakan warga Kota Madiun,” terang Kasi Rehab Sosial Dinsos Kota Madiun, Mahmudi, sekaligus pimpinan operasi.

Kepala Dinsos P2PA Kota Madiun, Heri Suwartono, mengatakan, operasi penyisiran terhadap PMKS ini dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian dari penanganan PMKS Kota Madiun. Petugas yang diterjunkan akan melakukan pendataan sekaligus pembinaan terhadap PMKS. Termasuk mencarikan solusi atas persoalan yang ditemui oleh PMKS tersebut agar bisa terentaskan dari kondisinya saat ini.

“Ini langkah untuk mengetahui persoalan mereka. PMKS kita datangi, kita identifikasi orangnya, mana tempat tinggal atau asalnya kalau yang menggelandang, kita tanya persoalan mereka dan kita bicarakan solusi untuk mereka,” ungkap Heri Suwartono.

Solusi yang disiapkan, lanjut Heri, cukup beragam. Mulai dari pelatihan keterampilan kerja atau keterampilan memasak dan sejenisnya, pemulangan sampai dirujuk ke RS Jiwa untuk psikotik atau orang dengan gangguan jiwa.

“Kalau yang penginnya bisa menjual jajanan buatan sendiri yang kita latih untuk itu. Kalau yang pengen kerja, kita latih keterampilannya. Baik nanti di tempat pelatihan kita atau di tempat pelatihan milik Pemprov Jatim. Intinya, kita ajak mereka beralih dari menggelandang, mengemis menjadi orang dengan pekerjaan yang baik agar kesejahteraannya membaik,” urai Heri Suwartono.

Untuk diketahui, sampai akhir 2017 lalu, Dinsos Kota Madiun mencatat terdapat 75 orang PMKS. Mereka akan dicarikan solusi sesuai dengan usia dan kemampuannya. (Diskominfo).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *