Lombok, beritalima.com| – Indonesia menghadirkan strategi berbeda untuk mengundang para investor, yakni diplomasi kuliner atau dikenal di kalangan para diplomat negara sahabat dengan Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS).
Kali ini, IGS menyasar kawasan Nusa Tengara Barat (NTB), yang mengambil tema Diplomatic Tour Goes to West Nusa Tenggara, berlangsung tiga hari 8-10/5. Melalui kegiatan ini, Indonesia melalui NTB memperkenalkan potensi budaya, ekonomi, investasi, dan pariwisata berkelas internasional.
Staf Ahli Menlu Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Duta Besar R. Heru Hartanto Subolo kepada awak media menyampaikan, IGS bertujuan mempromosikan Indonesia secara keseluruhan dan sudah lima kali diadakan di berbagai provinsi dengan partisipan yang berbeda.
“Pintu masuknya adalah gastro/makanan… salah satu tools diplomasi, tapi pada saat yang sama kita masukkan aspek-aspek potensial untuk berkolaborasi antara kedutaan asing dengan stakeholders nasional,” jelasnya.
Heru Subolo juga menyampaikan, IGS merupakan wujud nyata konsep Indonesia Incorporated serta menunjukkan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam meningkatkan visibilitas dan daya saing Indonesia dalam skala global.
“Sekarang kita akan menindaklanjutinya dengan kolaborasi konkret dari berbagai stakeholders. Dari pemerintah komitmennya sangat tinggi, tinggal bagaimana kita tindaklanjuti degan pemerintah asing melalui duta besar mereka di sini,” ungkapnya. Kegiatan ini hasil koloborasi Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata, Kementerian Ekonomi Kreatif, Pemprov NTB, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) dan Pelita Air.
Para peserta diajak untuk menjelajahi keindahan budaya, kuliner, potensi pariwisata, hingga potensi investasi di NTB. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar yang hadir di Desa Wisata Bilebante NTB (9/5) menyebut, “diplomasi kuliner merupakan jembatan lintas budaya yang mampu mempererat hubungan antarbangsa. Kita bisa membangun kerja sama lintas kawasan, bahkan lintas benua, melalui makanan. Itulah cara kita menumbuhkan persahabatan dan memperkenalkan potensi desa.”
Selama tiga hari, delegasi menelusuri keragaman budaya dan sejarah Kota Mataram dengan berkeliling Kota Tua Ampenan dan Museum NTB, berdialog langsung dengan Gubernur NTB, berinteraksi dengan pelaku UMKM, menikmati kuliner organik di Desa Wisata Bilebante, mendukung green initiative melalui penanaman pohon, hingga melihat potensi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Mandalika.
Rombongan delegasi yang terdiri dari 38 Duta Besar beserta pasangan serta diplomat asing dari 27 negara menutup rangkaian kegiatan dengan menyaksikan Fanatec GT World Challenge Asia 2025 yang tengah berlangsung, serta mengikuti track experience, mencoba langsung ke Pertamina Mandalika International Circuit.
Jurnalis: Abri/Rendy







