Kabupaten Malang, beritalima.com | Setelah beberapa bulan mengalami kekosongan kursi direksi pada Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa milik Kabupaten Malang, akhirnya Bupati Malang HM Sanusi menunjuk Direktur baru PD Jasa Yasa tersebut dengan menaruh harapan besar untuk perubahan dalam mengelola sejumlah destinasi wisata di wilayah Kabupaten Malang. Yang sebelumnya berdasarkan laporan keuangan belum diaudit PD Jasa Yasa pada 2022, perusahaan tersebut mampu memberikan kontribusi bagi hasil sebesar 55 persen ke pendapatan asli daerah (PAD) atau senilai Rp 330 juta.
“Kami berharap jajaran Direksi Perusahaan Umum Daerah Jasa Yasa nantinya dapat mengambil langkah strategis,” ungkap Sanusi, usai melantik dan mengambil sumpah Direktur Utama dan Direktur Usaha Perusahaan Umum Daerah Jasa Yasa, serta Pengukuhan Direktur Utama dan Direktur Yang Membawahi Fungsi Kepatuhan PT BPR Artha Kanjuruhan, di Pendopo Agung Kota Malang Senin 7/08/23.
Menurut Sanusi, bahwa penunjukan Direktur Utama Djoni Sudjatmiko dan Lazuardi Firdaus sebagai Direktur Usaha Perumda Jasa Yasa. Hal itu tentunya setelah Keduanya menjalani uji kelayakan dan kepatuhan, serta tes wawancara saat seleksi calon direksi Jasa Yasa.
“Menunjukkan Direksi baru PD Jasa Yasa setelah keduanya menjalani beberapa tes dan uji kelayakan,” katanya.
Sementara itu, usai pelantikan dilaksanakan Djoni Sudjatmiko selaku direktur utama PD Jasa Yasa menyampaikan bahwa saat ini, dalam upaya meningkatkan PAD sesuai target Bupati, Pantai Ngliyep dan Balekambang menjadi akan menjadi salah satu fokus utama untuk pengembangan dalam tiga bulan kedepan.
“Yang jelas kami akan melakukan perbaikan infrastruktur dan melakukan kerja sama dengan pihak ke 3, dan kita fokuskan dalam tiga bulan ke depan ini untuk melakukan perubahan di dua wisata pantai Balekambang dan pantai Ngliyep di daerah Bantur Kabupaten Malang,” ungkap Djoni.
Hal itu, menurut Djoni sesuai arahan bupati bahwa untuk menyelesaikan obyek yang sudah wisata yang selama ini sudah terurus yakni Pantai Ngliyep dan Balekambang.
“Sesuai permintaan pak Bupati Malang tadi, kami akan kerjakan dulu untuk Pantai Ngliyep. Dengan menggandeng pihak ketiga untuk bekerjasama. Dalam waktu dua bulan ke depan, diharapkan sudah ada pihak ketiga (dalam pengelolaannya). Tidak semua bagian wilayah Ngliyep, namun sebagian saja,” ungkap Djoni.
Bos NK Cafe ini juga mengungkapkan bahwa target pengembangan wisata di Pantai Ngliyep, akan dikelola secara profesional oleh pihak ketiga, dan sisanya akan dikelola sendiri oleh Jasa Yasa.
“Targetnya, bisa menarik wisatawan di sana, untuk kelas middle up (menengah ke atas) untuk yang bisa di perbaiki atau dikembangkan menjadi tugas kita untuk melakukan pengembangan. Dan kalau obyek wisata tersebut sudah mati maka kita tutup saja,” katanya.
PD Jasa Yasa sendiri mengakui untuk saat ini sudah ada beberapa investor yang sudah akan berkolaburasi.
“Saat ini sudah ada beberapa pihak ke tiga yang siap bekerja sama dengan PD Jasa Yasa .cuman tidak secara keseluruhan kita serahkan mereka, misalnya di Balaekambang kan ada kurang lebih 10 hektar yang kita serahkan ke investor 1 H saja. Kalau Bupati sih, mengarahkan atau sarannya di pihak ke tiga kan, singkat katanya silahkan di pihak ketiga kan begitu mas,” ujar dia.
Lebih lanjut Joni mengatakan apa saja yang akan di investorkan dalam upaya pengembangan pariwisata di Malang.
“Bentuk atau wujudnya kerjasama nantinya kita sesuaikan apa yang kurang dan harus kita tambahi, jadi menyesuaikan mas, seperti contoh Balekambang kan sudah cantik tinggal kita tambah sentuhan lagi, misal seperti wahana permainan, Restoran dan cafe, Hotel dan penginapan yang representatif. Sehingga orang kalau berwisata bisa menginap di lokasi ini, hal tersebut secara otomatis akan menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah ), Apalagi kita ada target kurang lebih 2 milyar pertahunnya,” tegasnya.
Harapan kedepan PD Jasa Yasa bisa maksimal dalam membangun serta pengembangan wisata di Malang.baik infrastruktur dan non infrastrukturnya. [Ndu/Red]
