Dirikan Partai Ummat, Pengamat: Amien Rais Memang Lebih Baik dari Moeldoko

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Kader Partai Demokrat menjadikan kehadiran Partai Ummat sebagai momentum untuk menyindir bekas Panglima TNI yang dipercaya Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala Staf Presiden (KSP)
Pengamat politik Universitas Esa Unggul Jakarta, Muhammad Jamiluddin Ritonga ketika bincang-bincang dengan Beritalima.com, Sabtu (1/5) siang menilai, Moeldoko kalah hebat dari Prof Dr Amien Rais.

“Amien Rais yang juga tokoh reformasi 1998 tersebut walau saat ini sudah sepuh, tetapi masih mampu mendirikan partai. Sementara Moeldoko yang dinilai punya jabatan strategis dalam era Pemerintahan Jokowi, dianggap hanya mampu ‘membegal’ partai orang dan itupun gagal,” kata dia.

Pujian terhadap Amien Rais, kata pengamat yang akrab disapa Jamil ini, tampaknya tidak berlebihan. Sebab, Amien Rais sebagai tokoh reformasi tentu memahami betul prinsip-prinsip berdemokrasi.

Ketika kalah dalam kongres dan sudah tidak sejalan lagi dengan DPP Partai Amanat Nasional (PAN) di bawah komando Zulkifli Hasan yang nota bene adalah besan Amien Rais, dia tidak menggangu partai yang dia didirikan itu.

Amin Rais lebih memilih mendirikan partai baru yang diyakininya dapat mewujudkan idealismenya. “Walau memiliki andil besar dalam mendirikan PAN, Amin Rais tak mau mengobo-obok PAN, apalagi menghujatnya kesana kemari. “Dia biarkan PAN berjalan dengan idealisme yang diyakini Zulkifli Hasan,” kata Jamil.

Jadi, dengan mendirikan Partai Ummat, Amien Rais ingin bersaing secara terbuka dan demokratis pada pemilu legislatif (pileg) 2024 dengan partai peserta pemilu, termasuk dengan PAN. “Cara ini mencerminkan Amien Rais memang demokrat tulen,” jelas penulis buku Perang Bush Memburu Osama yang sempat beberapa kali naik cetak ini.

Berbeda halnya dengan Moeldoko, mau memimpin partai dengan cara instan. Cara manipulatif sebagaimana dipertontonkan di Deli Serdang, tentu sangat barbar dan hal tersebut jelas sangat bertentangan dengan prinsip demokrasi.

Karena itu, kata Jamil, wajar kiranya kalau Moeldoko kemudian mendapat penilaian negatif dari mereka yang pro demokrasi karena mengambil partai orang lain dengan cara-cara tersebut sangat bertentangan dengan prinsip demokrasi.

“Karena Indonesia sejak era reformasi menganut sistem demokrasi, wajar kalau pujian dilayangkan kepada Amien Rais, esmentara kritikan dan sindiran ditujukan kepada kepada Moeldoko. Dan, itu hal yang normal, ” papar Dekan Fakultas Komunikasi Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fikom IISIP) Jakarta 1996-1999.

Dengan kondisi seperti saat ini, kader Partai Demokrat tentu akan selalu mengambil momentum untuk menyerang Moeldoko. “Berdirinya Partai Ummat, yang diinisiasi Amien Rais memang momentum yang tepat buat kader Partai Demokrat menyerang Moeldoko,” demikian Muhammad Jamiluddin Ritonga. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait