PANGKAL PINANG, beritalima.com- Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi Publik (SAIK) 2019 resmi dimulai, Kamis 24 Oktober 2019, kemarin.
Kertempat di Kota Pangkal Pinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), kegiatan tahunan bagi insan humas pemerintah daerah tersebut dibuka Dirjen Komunikasi dan Informasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Widodo Muktiyo.
Kegiatan ini, diikuti insan humas pemerintah daerah dan provinsi di tanah air. Tak terkecuali, Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur.
Widodo menuturkan, pemerintah terus berupaya memberikan akses informasi yang mudah bagi masyarakat. Salah satunya, dengan dibangunnya Palapa Ring yang biasa disebut tol langit. Tol langit ini merupakan koneksi jaringan yang sudah terhubung di seluruh wilayah tanah air. Artinya, jaringan koneksi sudah terhubung di 34 provinsi. Jaringan yang baik ini memudahkan akses informasi. Widodo menyebut hal itu harus dibarengi dengan pemanfaatan yang bijak.
‘’Ada 260 juta lebih pengguna internet di negara kita saat ini. Sedang, informasi sangat mudah diakses. Pemerintah daerah harus menyiapkan literasi menghadapi luberan informasi saat ini,’’ kata Widodo.
Hal itu dinilai penting karena tidak dipungkiri banyak informasi yang salah bahkan tidak benar. Kemenkominfo, kata dia, sudah memblokir lebih dari 900 ribu situs dan 500 ribu konten negatif sampai saat ini. Widodo berharap humas sebagai corong pemerintah harus memberikan penerangan kepada masyarakat. Bukan sebaliknya.
‘’Humas tidak boleh ikut terombang-ambing dalam derasnya informasi. Sebaliknya, harus dapat memberikan pencerahan disaat banyaknya informasi yang tidak benar tersebut,’’ ungkapnya.
Masyarakat, lanjutnya, harus berhati-hati dalam berinteraksi di internet. Sebab, jejak digital tidak pernah bisa hilang. Hal itu dikhawatirkan menjadi menghambat ke depan. Kecerobohan biasanya terjadi pada anak muda. Mereka kebanyakan tidak mempertimbangkan dampak ke depan ketika mengunggah atau menuliskan sesuatu dalam internet. Hal itu bisa saja menyulitkan saat mencari pekerjaan atau lain sebagainya.
‘’Jangan sampai gagal dalam pekerjaan hanya karena jejak digital yang pernah diunggah dulu. Ini tentu sangat merugikan. Makanya harus bijak. Harus hati-hati,’’ harapnya.
Pencerahan kepada masyarakat menjadi tanggung jawab bersama. Karenanya, Widodo berharap Humas maupun dinas terkait turut berperan memberikan pencerahan kepada masyarakat. Setiap pribadi dalam Humas harus aktif dalam bermedia sosial. Tentu aktif memberikan postingan positif.
‘’Harus punya akun-akun media sosial yang memberikan manfaat bagi masyarakat,’’ pungkasnya. (Kominfo Kota Madiun).