Beritalima.com ( Direktur Reserse Narkoba Polda Aceh, Kombes Shobarmen, menghadiri peluncuran Kampung Bebas Narkoba (KBN) yang diselenggarakan oleh Polres Aceh Besar di Desa Lhieb, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar, pada Jumat (15/11/2024). Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh, Brigjen Drs. Marzuki Ali Basyah, beserta jajaran.
Dalam sambutannya, Kombes Shobarmen menegaskan bahwa program KBN merupakan langkah nyata yang menunjukkan komitmen bersama antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat dalam memerangi penyalahgunaan narkoba di Aceh. Menurutnya, kolaborasi ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.
“Kampung Bebas Narkoba adalah upaya membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk menjauhi narkoba, baik sebagai pengguna maupun bagian dari jaringan peredaran narkotika,” ujar Shobarmen.
Peluncuran KBN ini sekaligus menjadi wadah untuk menanamkan kesadaran masyarakat agar tidak hanya menghindari narkoba, tetapi juga aktif melaporkan aktivitas yang mencurigakan terkait penyalahgunaan narkotika di lingkungan sekitar.
Sebagai bentuk konkret, Polda Aceh telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang terdiri atas tiga pendekatan, yakni preemtif, preventif, dan represif. Satgas ini diharapkan mampu memberikan kontribusi besar dalam memberantas peredaran narkoba di Aceh.
“Meski sudah banyak pelaku yang ditangkap dan dihukum berat, termasuk hukuman mati, peredaran narkoba masih terus berlangsung. Oleh karena itu, pendekatan persuasif dan edukatif seperti KBN menjadi sangat penting,” tambahnya.
Shobarmen juga menyampaikan rencana jangka panjang untuk membentuk satu KBN di setiap kecamatan yang ada di wilayah hukum Polres Aceh Besar. Hal ini dilakukan untuk memperluas dampak positif program dan melindungi generasi muda dari bahaya narkoba.
Kepala BNN Aceh, Brigjen Drs. Marzuki Ali Basyah, turut memberikan dukungan penuh atas program ini. Menurutnya, kolaborasi antara BNN dan kepolisian sangat strategis dalam memberantas narkoba hingga ke akar-akarnya.
“KBN bukan hanya sebuah program, tetapi juga gerakan masyarakat untuk melawan narkoba. Kami berharap partisipasi aktif dari semua pihak, mulai dari pemerintah desa hingga masyarakat luas,” ujarnya.
Kegiatan peluncuran ini juga diisi dengan berbagai kegiatan sosial, seperti penyuluhan bahaya narkoba, pembagian buku panduan antinarkoba, dan simulasi pencegahan peredaran narkoba di tingkat desa.
Warga Desa Lhieb menyambut baik peluncuran KBN ini. Menurut tokoh masyarakat setempat, program ini memberikan harapan baru untuk menciptakan lingkungan yang aman, bersih, dan bebas dari ancaman narkoba.
“Dengan adanya KBN, kami merasa lebih teredukasi dan bersemangat untuk menjaga desa kami dari pengaruh buruk narkoba,” ungkap salah satu warga.
Peluncuran KBN di Desa Lhieb ini diharapkan menjadi contoh sukses yang dapat ditiru oleh daerah lain di Aceh dalam upaya bersama memerangi narkoba secara menyeluruh.,(“”)