Disbudpar Jatim : Gelar Rapat Pengajuan Geopark Ijen Ke Unesco Global

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com | Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur telah menggelar Notulen rapat pengajuan Geopark Nasional Ijen sebagai Geopark diusulkan ke Unesco Global Geopark pada tanggal 23 Oktober 2020.

Maksud dan tujuannya, untuk melakukan konservasi situs-situs kekayaan alam yang digunakan untuk pariwisata berkelanjutan, sehingga aspek edukasi dari konservasi menjadi perhatian utama serta pengembangan masyarakat lokal, kawasan ijen harus diperhatikan dari berbagai faktor, yaitu warisan geologi budaya dan hayati disekitar kawah ijen harus lebih digali kembali, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Bodowoso siap berjasama dalam pengembangan kawasan geopark ijen, sehingga dapat membantu pembangunan ekonomi dan edukasi kepada masyarakat sekitar dan, mensejahterakan masyrakat dengan melihat sisi pemberdayaan masyarakat konservasi dan pembangunan ekonomi.

Sedangkan dasar hukum dari kegiatan ini adalah, Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tetang Kepariwisataan, Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1998 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kecil, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 rencana induk pengembangan kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025, Peraturan Menteri dalam negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan Daerah dan Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 6 tahun 2017 tentang rencana induk pembangunan kepariwisataan Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan kali ini dilaksanakan melalui webinar Zoom yang diikuti oleh peserta rapat dari Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Bakorwil Jember, Bappeda Provinsi Jawa Timur, Biro Humas dan protokol Sekda Provinsi Jawa Timur dan Biro Hukum Sekda Provinsi Jawa Timur.

Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Sinarto MM menuturkan ,” dengan tercatatnya kawah Ijen sebagai Geopark Unisco Global maka ijen Banyuwangi selaiin sebagai temoat wusata yang bisa menambah income nilai jual bagi masyarakat, selain itu Banyuwanngi juga didukung keberagaman hayati (biodiversity) dan cultural diversity. Di kawasan Ijen ada 14 jenis flora dan 27 fauna, dengan 6 jenis mamalia. Adapun di TN Alas Purwo merupakan rumah bagi 700 flora, 50 jenis mamalia, 320 burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil.

Potensi Imi sangat luar biasa geologi, flora dan fauna, hingga mengangkat ekoturisme sebagai dasar pengembangan pariwisata Banyuwangi dan dapat mendorong daerah lain untuk dapat lebih berkembang kepariwisataannya.

Saat ini, lanjutnya, Indonesia baru memiliki empat UNESCO Geopark Global dan 15 Geopark Nasional. Dari 19 geopark bertaraf internasional dan nasional tersebut, telah menyumbang 35 persen dari total ekowisata yang ada di Indonesia,:”katanya.

Apabila dilihat dari manfaat kegiatan ini sangat baik untuk masyarakat di sekitar kawah Ijen dan Kabupaten Banyuwangi juga Bodowoso karena dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat melalui pariwisata Geopark.

Gambaran umum mengenai kawah ijen tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kawah Ijen telah menjadi magnet bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang mengunjunginya, selain menyajikan pemandangan yang indah, peninggalan purbakala berupa fenomina blue fire yang konon katanya hanya ada dikawasan Ijen ini, pengunjung juga dapat menyaksikan keindahan sunrise yang menawan di lihat dari puncak Ijen,

Tak heran yang datang dan menginap sampai beberapa hari hanya untuk menitmati keindahan alam Ijen yang menakjudkan, bahkan bukan wisatawan mancanegara dan domestik saja yang datang di kawah Ijen, melainkan juga para ahli geologi maupun peneliti, ini harus kita syukuri atas kemurahan alam melalui kuasanya, haruslah dikelola secara baik dan bijak untuk terus dikembangkan, sehingga menjadi daya tarik wisata yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, menggerakkan ekonomi lpkal, membuka lapangan pekerjaan melalui sektor – sektor turunan yang tumbuh seperti, olahan pangan UMKM, seni pertunjuakn, jasa trasformasi serta memajukan daerah sekitarnya.

Kawah Ijen merupakan salah satu daya tarik wisata provinsi (DTWP) Jawa Timur ditinjau dari sudut kepentingan ekonomi di harapkan kawah Ijen dapat cepat berkembang menjadi motor penggerak perkembangan ekonomi khususnya diwiyah Banyuwangi dan Bondowoso, karakteristik utama yang diunggulan dari situs geopark Ijen adalah kelokan kawasan gunung Ijen yang mengedepankan tiga komponen pariwisata, yaitu wisata geologi, biologi dan budaya, goepark kawah Ijen memiliki keunikan tersendiri sehingga pantas diusulkan menjadi salah satu keunikan geologi dunia .

Ijen punya keunikan yang tiada duanya didunia, universal value atau nilai-nilai kedunian, seperti diketahui, salah satu keunikan kawah ijen adalah fenomrna blue fire yang terjadi akibat pemguapan belereng, pembangunan pariwisata harus memperhatikan sosial budaya, potensi dan peran masyarakat baik sebagai subyek atau pelaku maupun penerima manfaat pengembangan, karena dukungan masyarakat turut menentukan keberhasilan jangka panjang pengembangan kepariwisataan.

Dengan berstatus global geopark, kawah Ijen juga ikut dipromosikan UNESCO sebagai jaringan geopark dunia.

Geopark Ijen ini juga dapat juga menaikan nilai jual Banyuwangi dan Bondowoso ditingkat Internasional sebagai tujuan wisata serta ada upaya peningkatan keterbatasan masyarakat lokal dalam melindungi dan menjaga kekayaan alam diwilayah situs-situs tersebut.

Seanjutnya terus mendorong pengembangan dan pembangunan geopark Ijen untuk menjadi milik dunia, tidak hanya Indonesia yang memiliki dan merawat tapi juga dunia melalui Unesco.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam kaitan ini Dinas Kebudayaan Dan Pariwista Provinsi Jawa Timur, berupaya mengumpulkan Stakeholders terkait, baik dari instusi pemerintah dan pelaku pariwisata melalui penyelenggaraan FGD Geopark Ijen. Sedangkan Nara Sumber dalam kegiatan ini adalah : Ibu Mirawati Sudjono dari KNGI dan Ibu Dyah Erowati juga dari GNGI.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait