MALANG, beritalima.com | Rentetan kegiatan yang dilakukan, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur pada masa pendemi ini, tidak menyurutkan melakukan kegiatan-kegiatannya dengan berpedoman pada protokol kesehatan.
Dimana acara ini di gelar pada tanggal 18-19 maret 2021 berlokasi di Kabupaten Malang.
Seni pedalangan atau pakeliran wayang kulit purwa, sungguh merupakan sebuah karya seni yang utuh dan sangat tinggi nilai keluhurannya, ini adalah warisan nenek moyang kita jati diri bangsa kita.
Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Sinarto, S.Kar.MM menuturkan,”Seni keadiluhungan pedalangan ini dapat kita lihat dari wujud pekeliran yang dipadukan secara seni suara, seni drama, seni gerak , seni rupa dan seni musik, pengiring sebagai penguat suasana pakeliran, dibarengi dengan kehalusan ekspresi dan peran dalang sebagai tokoh utama, di dalam menyampaikan pesan moral dan budi pekerti melalui esensi lakon, tata bahasa, tata krama (unggah ungguh) dan esensi pesan tentang ajaran manusia hidup dengan menampilkan segala tokoh dan karakter wayang sebagai ekpresi seni pertunjukan tradisioal,”katanya.
Lanjutnya, didalam pesan moral tersebut sering kita jumpai ajaran yang penuh arti, misalnya, rasa patriotisme (Bela Negara) dalam kisah kumbakarna gugur, karna tandhing, nilai ajaran kepemimpinan melalui hastha brata dan lakon wahyu makutha rama, ajaran hidup yang luhur lainnya, seperti sing nandhur bakale ngunduh, besik ketitik ala ketara, sing mbibiti ala wahyune sirna dan sura sudira jayane kang rat swuh brastha tekap ulah darmastuti.
Disampaikannya, tidaklah berlebihan jika seni pedalangan merupakan seni pertunjukan wayang dinyatakan sebagai tontona yang penuh dengan tuntunan berpedoman pada suatu tantanan dan nilai-nilai budaya tersebut diatas akan tetap lestari dan aktual sepanjang masa,”tuturnya.
Disampaikannya, di era kemajuan jaman ini, dimana segala sesuata serba modern, serba praktis, maka pemanfaatan teknologi juga telah merambah pada dunia pedalangan, dalang – dalang muda kini aktif dalam dunia maya, melalui akun youtube atau sosial lain untuk menunjukan eksistensinya atau sekedar berbagi tips tentang keberhasilan mereka, sungguh ini merupakan suatu era baru dalam perkembangan seni pedalangan, proritas dalang tidak hanya dilihat dari minat yang menyewa saja dan penonton dalam suatu lingkup, tetapi menjadi lebih luas karena mereka berusaha menjaring ribuan hinga jutaan subscriber atau like melalui jejaring sosial yang tentunya memiliki cakupan yang tak terhingga, maka Tak heran, jika anak-anak kita berkembang melampaui perkiraan, karena mereka dapat menonton pertunjukan wayang dari dalang yang ia gemari setiap saat, dan bahkan belajar dari dalang yang diidolakan melalui tutorial-tutorial sabet dan cak pakeliran.
Tetapi dilain pihak kita juga perlu berhati-hati, karena begitu bebasnya informasi serta berhagai tayangan dalam dunia maya, bukannya mustahil jika membawa serta efek buruknya, jika anak-anak kita tidak didampingi untuk diberikan pengertian karena mungkin para dalang-dalang muda yang tenar di jejaring sosial kurang bijaksana dalam mengelola konten, maka bukan mustahil jika seni pedalangan kita mantinya semakin terkikis nilai-nilai keluhurannya,”ujarnya.
Ditegaskannya, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur akan terus melakukan upaya bersinergi dengan pemerintah Kabupaten dan kota se JawaTimur serta berbagai stakeholder, baik pada lingkungan akademik maupun komunitas-komunitas-komunitas pelestari dan pemerhati seni pedalangan, membangun suatu jaringan agar arah perkembangan dan pelestarian seni pedalangan ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama,”tutupnya. (utg)