MOJOKERTO, Beritalima.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur telah menggelar evaluasi kinerja tentang Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Warung Desa, Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu tanggal 08 Agustus 2018
Kegiatan ini bertujuan mempromosikan, menggali dan memajukan pariwisata Jawa Timur agar dapat mempunyai daya saing tinggi dan kedepannya untuk menjadi lebih baik lagi. Tentunya untuk kesejahteraan masyarakat dan menarik wisatawan mancanegara di bidang Kebudayaan dan Pariwisata di seluruh kabupaten / Kota yang ada di Jawa Timur.
“Masih banyak potensi-potensi kebudayaan dan pariwisata di Jawa Timur yang bisa digali untuk menarik wisatawan. Alhamdulillah di Tahun 2017-2018 terlihat ada kenaikan sekitar 5% dari wisatawan yang datang berkunjung di Jawa Timur. Tidak banyak tapi ada peningkatan cukup signifikan utamanya wisata budaya dan wisata religi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, Dr H Jarianto, M.Si yang didampingi Ny. Hj Siti Haryati, S.Pd mengatakan, untuk mengembangkan potensi kepariwisataan di Jawa Timur ini, dibutuhkan sinergitas antara pemerintah pusat Provinsi dan daerah fektivitas dan kedisiplinan dari seluruh karyawan karyawati di bidang masing-masing,”katanya dihadapan 200 peserta
Tak lupa, Jarianto juga menyapa para seniman, budayawan, serta para wartawan yang turut hadir dalam acara tersebut. Ia menyatakan sangat mengapresiasi mereka yang rela meluangkan waktunya demi membantu memajukan dan menyiarkan kebudayaan dan kepariwisataan di Jawa Timur.
Jarianto berpesan, bekerjalah dengan hati (Work With Heart), karena sikap itu mampu membawa kebaikan SDM itu sendiri dalam bekerja. Jangan dewasa di pikiran, itu namanya “Ngakali”, boso Jowone Minteri kancane,Tapi yang benar dewasalah di hati, dalam arti bekerjalah dengan hati yang ikhlas. InsyaAllah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini semakin maju dan berkembang dan menuju Go- International, Aamiin Ya Robbal Alamin,” sahut seluruh karyawan karyawati.
Tak lupa, Jarianto juga menyapa para seniman, budayawan, serta para wartawan yang turut hadir dalam acara tersebut. Ia menyatakan sangat mengapresiasi mereka yang rela meluangkan waktunya demi membantu memajukan dan menyiarkan kebudayaan dan kepariwisataan di Jawa Timur,”tutup Jarianto.
Senada dengan Jarianto, Sekretaris Disbudpar Jatim Drs Sinarto berharap program-program yang telah dicanangkan selama ini dapat dilaksanakan dengan sepenuh hati.
Sekadar diketahui, acara kegiatan Peningkatan Sumber Daya Manusia itu dimeriahkan seni karawitan dengan pagelaran Uyon-Uyon Gending Jowo dari Kota Nganjuk Jawa
Sementara itu di tahun 2018 ini Kementerian Pariwisata terus menggeber peningkatan kualitas sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata Indonesia. Salah satunya dengan melalui kerjasama Program Pendidikan Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi (P3SK).
Dalam program 2018 ini, Kemenpar menargetkan 125 ribu orang tersertifikasi lewat tangan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). “Kami ingin SDM pariwisata yang profesional. Targetnya besar dan harus tercapai tahun ini. Untuk itu kembali bekerjasama dengan LSP,” ungkap Plt. Deputi Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ahman Sya di Jakarta,
Setidaknya ada tiga manfaat yang bisa ditarik dari sertifikasi ini. Yakni semakin memperkuat 3C, Calibration, Confidence, dan Credibility.
Mengacu peringkat dunia, lanjut dia, kompetensi SDM pariwisata Indonesia ada peringkat 64. Peringkat ini diyakini akan semakin meningkat seiring dengan jalannya program tersebut.
Sedikitnya ada 6 bidang dan 32 sub bidang yang wajib disertifikasi. Mulai dari front office, housekeeping, food production, food and beverages, biro perjalanan, hingga tour operator.
Beberapa sub bidang di antaranya manajer, supervisor, receptionist, operator telepon, juga bell boy. Sub-sub ini ada di bawah bidang front office.
“Arah sertfikasi sudah jelas. Kami ingin memiliki SDM kompeten di bidang dan subnya masing-masing. Kami harap realisasi target 75 ribu sertifikasi cepat terpenuhi. Nantinya ini diperuntukan bagi kelompok industri-masyarakat dan kalangan akademisi. Jumlah setiap kelompoknya 37.500 orang,” tuturnya lagi.
Melalui program P3SK, tahun ini sebanyak 50 ribu orang diberi slot pelatihan dasar. Slot ini terbuka bagi umum. Teknisnya mereka akan dilatih selama 2 hari, lalu disalurkan ke bidang industri.
Sebelum praktek kerja 80 jam, mereka akan menjalani pembekalan kompetensi 3 hari. Bila dua tahap ini terlewati, berikutnya menjalani ujian kompetensi dan mendapatkan sertifikasi.
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya yakin, dengan program kompetensi ini, SDM pariwisata Indonesia akan semakin professional.
“Bukan hanya destinasi atau infrastrukturnya, tapi orangnya juga harus siap. Indonesia butuh itu untuk meningkatkan daya saingnya. Kalau ingin bersaing di level global, maka semua standardnya juga harus global,”pungkasnya. (utg)