SAMPANG, Berita lima.com | Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang memberikan atensi khusus pada pekerjaan proyek pembangunan pagar sekolah di SMP Negeri 6 Sampang, Kecamatan Sampang.
Pasalnya, proyek senilai Rp138 juta yang dikerjakan oleh CV Ayu Tirta itu menuai sorotan lantaran dinilai tidak mengikuti perencanaan yang ditetapkan.
Sejumlah temuan di lapangan menunjukkan pekerjaan cor slop masih memakai material pasir campuran antara pasir jawa dan lokal. Kondisi ini menimbulkan dugaan adanya penyimpangan material dari dokumen teknis proyek.
Selain dugaan ketidaksesuaian material, pengerjaan proyek pagar tersebut diduga tidak ada galian pondasi.
Kabid Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Disdik Sampang, Mohammad Wahyudi mengatakan akan segera berkoordinasi dengan konsultan pengawas dan pelaksana proyek serta akan turun ke lokasi untuk mengecek pekerjaan tersebut.
Pihaknya akan menegur jika ada yang tidak sesuai ketentuan. “Kita akan konfirmasi ke pelaksana dan pengawasnya, nanti kita juga akan cek ke lokasi,” kata Wahyudi, Senin (24/11/2025).
Sementara itu, Rohman pelaksana proyek mengklaim pengerjaan pembangunan pagar tersebut sudah sesuai dengan perencanaan. Baik dari bahan material yang dipakai maupun teknis pengerjaannya.
“Disitu ada galian pondasi, cuma karena sekarang musim hujan dan banyak genangan air sehingga batunya terlihat menonjol ke permukaan tanah dan terkesan tidak digali,” dalihnya.
Rohman tidak menjelaskan secara detail terkait volume pekerjaan proyek yang dibiayai dari Dana Alokasi Umum (DAU) tersebut. Dia hanya mengatakan kalau sampai saat ini proyek itu belum dilakukan opname atau pengukuran hasil pekerjaan.
“Belum di opname, karena saya masih sibuk ngurus kerjaan yang di Bangkalan. Sebenarnya proyek itu milik pak Doifi, sekarang dia lagi ke Malaysia, saya diminta untuk mengawasi dan menjaga takut semen dan pasir kurang,” ujar Rohman. (FA)








