TRENGGALEK, beritalima.com
Dibawah guyuran hujan, ratusan personel anggota Polres Trenggalek, Kodim 0806, Perhutani, Pemerintah Daerah bersama unsur masyarakat tetap melanjutkan aksi tanam bibit pohon. Ribuan batang pohon di tanam oleh elemen lintas sektoral di Trenggalek tersebut dibawah kendali langsung Kapolres Trenggalek.
Tak kurang dari 5500 bibit tumbuhan multiguna di sediakan dalam kegiatan yang bertema ‘Polri Peduli Penghijauan, Penanaman Pohon Lintas Generasi’ hari ini.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak yang kebetulan sedang melakukan kunjungan kerja di wilayah Trenggalek pun menyempatkan diri untuk bisa bergabung dalam agenda bhakti lingkungan tersebut.
Usai melakukan penanaman secara simbolis, Wagub menyapa masyarakat dan rekan media yang hadir. Dengan senyumnya yang khas, mantan Bupati Trenggalek itu mengatakan jika dirinya mengapresiasi terhadap agenda tanam pohon ini.
“Saya mengapresiasi Pak Kapolres dan pihak-pihak terkait yang telah peduli dengan lingkungan sehingga program ini terlaksana dengan baik,” sebutnya, Jumat (10/1/2020).
Menurut Emil, sebagaimana pengalamannya, Trenggalek selama ini ketika datang musim penghujan selalu punya potensi kebencanaan. Ada empat hal yang telah dievaluasi sebagai penyebab utama bencana di Trenggalek, diantaranya bahaya penambangan liar oleh masyarakat, penyerapan ekstraksi pompa, minimnya pengelolaan kawasan hulu dan mapping lahan kritis. Sehingga, diperlukan strategi-strategi pencegahan dan penanganan secara menyeluruh.
“Dari empat hal yang telah dievaluasi sebagai penyebab bencana, pengelolaan kawasan hulu merupakan satu alternatif yang signifikan. Diantaranya, ya dengan penghijauan atau penanaman pohon karena bisa mencegah adanya bencana khususnya tanah longsor dan banjir,” imbuhnya.
Suami artis Arumi Bachsin ini menambahkan, sebagai representasi negara, tiga pilar di pemerintahan daerah harus tetap menjaga sinergitas serta bisa merangkul seluruh elemen yang ada ditengah masyarakat. Harapannya, bagaimana gerakan pengelolaan kawasan hulu ini bisa membudaya disemua lapisan. Pihak terkait dituntut mampu meyakinkan masyarakat untuk mau membantu program dari pemerintah, tidak malah merusak kawasan dihulu dimaksud.
“Penghijauan memang sudah seharusnya bisa dibudayakan oleh masyarakat. Mudah-mudahan, dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi yang lain,” harap Emil Dardak.
Senada dengan yang disampaikan Wagub, Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan bahwa program tanam pohon ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Polri untuk masyarakat.
“Penanaman sejuta pohon adalah agenda serentak dari Bapak Kapolri yang di implementasikan oleh jajaran Polda seluruh Indonesia, termasuk Polda Jatim bersama unsur terkait lain,” sebutnya.
Masih kata dia, sebenarnya, Polres Trenggalek bersama stakeholder kewilayahan selama tiga bulan terakhir telah melakukan penghijauan melalui penanaman pohon sekitar 11 ribu batang yang tersebar di banyak titik. Dimulai pada bulan November 2019, ditanam 5000 bibit mangrove di sepanjang pantai Pelang, 500 batang pada Desember di petak Hutan Kota (Huko) dan saat ini 5500 pohon.
“Untuk kali ini, ada sekitar 19 titik penanaman yakni lingkungan
Mako Polres Trenggalek, 13 Polsek jajaran, asrama Polisi, PAUD, TK dan SLB milik Polri, serta di petak lahan Perhutani tepatnya di Bukit Tunggangan, Kecamatan Durenan,” sambung mantan Kasubdit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya itu.
Penanaman pohon lintas generasi yang melibatkan banyak komponen mulai usia termuda yaitu anak-anak PAUD, siswa TK/SLB, anggota Polri Aktif, Purnawirawan dan masyarakat ini mungkin tidak bisa langsung dirasakan manfaatnya sekarang, namun kedepan akan menjadi investasi bagi generasi mendatang.
“Bibit pohon yang kita dipilih, rata-rata berbatang kuat, mengandung kadar oksigen tinggi dari jenis multiguna atau dalam istilah kehutanan Multipurpose Tree Species (MPTS) dimana jenis kayu tanamnya tidak saja untuk menghasilkan kayu, akan tetapi juga daun serta buahnya,” ujarnya.
Sedangkan dari salah satu tokoh masyarakat yang hadir, M. Izuddin Zakki atau yang akrab disapa Gus Zaki menyatakan, hal yang tidak kalah penting lagi adalah perawatan tanaman pasca tanam. Jangan sampai usai penanaman, pohon dibiarkan begitu saja sehingga kering dan mati.
“Masyarakat harus dilibatkan, utamanya LMDH dan lingkungan sekitar. Semua dirangkul, di berikan sosialisasi dan pemahaman sehingga akan ikut merasa memiliki. Agar secara kesadaran mau merawat dengan baik bersama-bersama,” pungkas tokoh muda yang juga sebagai Ketua PC Ansor Kabupaten Trenggalek itu. (her)