MADIUN, beritalima.com- Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menggelar jumpa pers penghujung tahun, di RM Penyetan 88, Jalan Dr. Soetomo, Kota Madiun, Selasa 12 Desember 2017.
Kali ini Dinas Kominfo menghadirkan narasumber, Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Edy Harianto.
Menurut Edy Harianto, saat cuaca seperti sekarang, ada beberapa daerah di wilayah Kabupaten Madiun yang perlu diwaspadai akan bahaya banjir dan sudah dipetakan.
“Daerah rawan banjir diantaranya Desa Tempursari Kecamatan Wungu dan Ngadirejo. Tahun lalu, di beberapa wilayah Kabupaten Madiun terjadi 17 kali banjir. Tahun ini (2017), terjadi enam kali,” terang Edy Harianto.
Berdasarkan data BMKG, lanjutnya, curah hujan paling tinggi terjadi antara akhir November 2017 hingga Pebruari 2018. “Karena itu, BPBD Jawa Timur sudah meminta kami untuk membuat SK Siaga Banjir,” tambahnya.
Sementara terkait waspada tanah longsor, paparnya, yang perlu diwaspadai yakni di Desa Tileng, Mendak dan Segulung (Kecamatan Dagangan). Karena desa tersebut dekat dengan lereng gunung Wilis dan tanahnya berwarna merah dan mudah longsor Sedangkan di wilayah Kecamatan Gemarang yakni Desa Batok, Durenan dan Tawangrejo.
“Kalau wilayah Kecamatan Saradan, yakni Desa Klangon. Tapi yang perlu mendapat kewaspadaan ektra yakni Desa Tileng, Mendak dan Bodak di Kecamatan Dagangan,” jelasnya.
Hadir dalam acara tersebut diantaranya Kabid Komunikasi Dinas Kominfo Kabupaten Madiun, Dra. Sri Rahayu, Msi dan Kasi Publikasi Dinas Kominfo Kabupaten Madiun, Robani. (Dibyo).
Foto: Dibyo/beritalima.com
