Jakarta, beritalima.com| – Kebijakan diskon harga tiket pesawat dan transportasi lainnya dinilai pengumumannya oleh Pemerintah seharusnya jauh hari. Anggota Komisi V DPR RI Yanuar Arif Wibowo menyampaikan keprihatinannya terkait kebijakan diskon tiket pesawat jelang mudik Lebaran tak sepenuhnya menguntungkan masyarakat.
“Kebiasaan masyarakat kita prepare untuk mudik lebaran itu jauh-jauh hari baik tiket kereta, pesawat, sehingga banyak juga masyarakat yang sudah membeli tiket tapi tidak mendapat fasilitas (diskon),” ujar Yanuar, Legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS)
Seharusnya, mitigasi kebijakan diskon tarif pesawat mudik dilakukan Pemerintah jauh hari agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan maksimal. Ini disampaikan Yanuar saat hadir sebagai Narasumber Dialektika Demokrasi, digelar di Ruang PPIP, Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta (18/3).
Ia menyayangkan, seringkali Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum melakukan mitigasi kegiatan mudik nasional terlalu mepet, sehingga menambah kebingungan bagi masyarakat yang sedang mempersiapkan perjalanan.
Selain itu, Yanuar menegaskan Komisi V DPR akan memanggil para pihak maskapai untuk konfirmasi diskon tiket penerbangan Lebaran 2025. Mengingat, Menteri Keuangan Sri Mulyani belum lama ini telah mengungkapkan Pemerintah telah menyiapkan subsidi diskon tiket hingga mencapai sebesar Rp 286 miliar.
“Kita agak terheran, belum dikonfirmasi, kita akan dalami itu rilis Menteri keuangan. Itu menyiapkan Rp 286 miliar untuk subsidi diskon tiket untuk diskon tiket Lebaran,” tanya Yanuar lantaran ia merasa aneh jika masih adanya harga tiket Lebaran 2025 yang harganya sama saja dan tak terlihat adanya diskon yang pasti dari tiap maskapai.
Padahal, Pemerintah sudah memberikan subsidi tiket pesawat. “Kalau pemerintah menyiapkan Rp286 miliar diskon untuk tiket Lebaran tapi kemudian harga tiket lebaran sama dengan sebelumnya. Siapa yang diuntungkan, siapa yang dibutuhkan? jangan-jangan kalau kita dalami ini terjadi korupsi lagi di situ,” sebut Yanuar.
Jadi, Yanuar menekankan tiap maskapai penerbangan harus mau memberikan transparansinya terkait pemberian tiket pesawat. Kalau bisa, ditampilkan rincian harga tiket pesawat sebelum masa mudik Lebaran 2025 dengan hari-hari normal.
“Sebenarnya berapa sih harganya mereka ini, yang kemarin kita minta ke Menteri Perhubungan gitu ya. Berapa sebenarnya harga tiket itu? publish dong sehingga orang bisa menghitung diskonnya itu dari mana,” ungkap Yanuar.
Diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema “Kebijakan Diskon Lebaran: Sinergi antara Pemerintah, Maskapai dan Pengelola Jalan Tol”, digelar secara daring dan luring, dihadiri Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak, Pengamat Prof. Didik J. Rachbin, Praktisi Media Eko Cahyono dan Moderator Anggota Koordinatoriat Wartawan Parlemen Akmal Tri Jaya FM.
Jurnalis: Rendy/Abri







