TULUNGAGUNG, beritalima.com- Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, saat ini sedang mengikuti lomba Desa tingkat Nasional. Beberapa produk unggulan ditampilkan oleh Desa untuk memikat para juri, supaya bisa menyabet juara.
Produk unggulan seperti, kelompok petani tembakau, kelompok ternak kambing etawa, kesenian, tari-tarian dan masih banyak yang lainnya.
Khusus kelompok ternak Kambing etawa, Kendalbulur sudah mempunyai beberapa kelompok yang saat ini sedang berkembang, bahkan mempunyai kambing etawa kontes yang pernah juara di tingkat Nasional.
Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Tulungagung melalui Sekretaris Dinas, Agus Prijanto, mengatakan, memang saat ini ada kegiatan lomba Desa tingkat Nasional di Kendalbulur. Selasa, (25/10/2022).
“Saat ini, Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung menetapkan Desa Kendalbulur dengan sebutan kampung kambing. Sesuai arahan dari Kades, dan didukung oleh Bupati,” Kata Agus.
Menurutnya, ada beberapa peternak kambing etawa di Desa Kendalbulur yang mempunyai basic berbeda. Kambing jenis etawa/PE, ada yang memang khusus untuk kontes/ klangenan, ada juga peternak daging dan susu.
“Memang Desa Kendalbulur sangat potensi dengan peternak kambing, Karena bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di Desa Kendalbulur dan umumnya Kabupaten Tulungagung,” ucapnya.
Menambahkan, Desa Kendalbulur mempunyai 3 kelompok peternak kambing dan 10 kelompok ternak binaan. Rencananya, nanti dari Kepala Desa Kendalbulur dan didukung dari Dinas Peternakan untuk segera membentuk kelompok-kelompok yang lainnya.
Kabupaten Tulungagung saat ini mempunyai beberapa Puskeswan yaitu, Kedungwaru, Ngunut, Rejotangan, Campurdarat, Besuki, dan Sendang.
“Kebetulan Kendalbulur merupakan binaan Puskeswan Campurdarat, sehingga Dokter maupun petugas yang lainnya secara continue memberikan pembinaan di Desa Kendalbulur,” tambah Agus.
Pihaknya menyampaikan, seluruh peternak yang ada di Tulungagung akan terus dibina dan meningkatkan produksi susu dan daging. Karena memang ini merupakan sektor ekonomi yang menjanjikan dan bertahan bagi masyarakat.
“Biarpun mempunyai pekarangan kecil namun tetap bisa eksis dengan memelihara kambing. Seperti kambing etawa pak Eko peranakan dari Asoka yang pernah juara Nasional, sekali dikawinkan dimahar 500 ribu,” ungkap Agus.
“Kami berpesan, walaupun baru ada wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) kami minta tetap semangat, Alhamdulillah khususnya di sektor budidaya kambing ini tidak terdampak,” tutup Agus.
Sementara itu, Eko Suyitno Ketua kelompok “Berkah Lumintu” menuturkan bahwa, perkembangan peternak kambing miliknya mulai terlihat dari Tahun 2015,
“Saat ini, saya memiliki 26 ekor kambing etawa perah susu dan kontes. awal mula beternak kambing hanya 2 induk dan jantan 1,” tuturnya.
Lanjut Eko, Setiap hari rata-rata produksi susu kambing etawa 10 liter, harga per 1/liter 40ribu dan dipasarkan ke seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung.
“Kepala Desa Kendalbulur sangat mendukung, karena warganya bisa mengembangkan ternak kambing dan menghasilkan produk susu dan Kambing kontes,” lanjut Eko.
Selain itu, Eko mempunyai target tahun ini untuk mengadakan kontes kambing skala Nasional.
“Bulan November, kami akan mengadakan lomba/kontes tingkat Nasional yang merebutkan piala Bupati Cup, rencananya digelar di lapangan Beta Desa Beji,” pungkasnya. (Dst).