GRESIK,beritalima.com-Kabupaten Gresik adalah kota industri yang secara otomatis mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Namun hal itu tidak cukup, sebab angka pengangguran relatif menjadi keluhan masyarakat.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Gresik punya berbagai strategi program, baik yang sudah dijalankan maupun yang masih dalam tahap rencana.
Kadisnaker Gresik, Budi Raharjo mengatakan, saat ini Disnaker sedang melakukan pendataan terkait kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja pada 2022 mendatang.
Dari data itu, kemudian Disnaker bisa memberikan informasi kepada pencari kerja untuk ikut tes di perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
Selain itu, Disnaker juga membuat event Bursa Kerja, yang mensinergikan antara Lembaga Sekolah Kejuruan (SMK) dengan perusahaan.
Hal itu penting dilakukan agar terjalin mitra kerjasama, Sehingga lulusan SMK memperoleh prioritas kerja dari perusahaan terkait.
“Rencanaya program bursa kerja akan kita lakukan akhir nopember 2021,” ujar Budi.
Selain program Bursa Kerja, Kata Budi, Pihaknya punya berbagai program lain yakni, membuat pelatihan kompetensi, sesuai Standar kompetensi kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Kolaborasi skema pembiayaan pelatihan pencari kerja, Memperluas segmen pelatihan selain SKKNI, melalui pelatihan kewirausahaan, dan yang terakhir Kolaborasi dengan program Mobile Training Unit Kementerian Tenaga kerja untuk up skill tenaga kerja.
“Untuk program-program pelatihan. Sudah kita lakukan. Menyesuaikan anggaran dari APBD,” pungkasnya.(Moh Khoiron)
