Disnakkeswan Gelar Sosialisasi Pemilihan dan Penanganan Telur Konsumsi Berkualitas

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Tulungagung, menggelar sosialisasi pemilihan dan penanganan telur konsumsi yang berkualitas, meningkatkan pengetahuan, ketrampilan serta membangun kesadaran masyarakat tentang pemilihan dan penanganan telur layak konsumsi. Bertempat, di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso. Jum’at, (11/10/2024).

Sosialisasi dihadiri oleh, Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung, Ny. Diana Heru Suseno, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung, Ir. Mulyanto, S.Pt., MP, beserta jajarannya, serta diikuti Ketua Tim Penggerak PKK dari 19 Kecamatan Se- Kabupaten Tulungagung.

Kadisnakkeswan Kabupaten Tulungagung, Ir. Mulyanto, S.Pt., MP, menyampaikan bahwa, salah satu arah kebijakan pembangunan peternakan yaitu, meningkatnya keamanan hasil produk peternakan untuk dikonsumsi masyarakat yang memenuhi standar kesehatan masyarakat veteriner, dimana hal tersebut dapat mempengaruhi kandungan gizi produk hewan.

Hal tersebut sesuai dengan Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2009 jo Undang – Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Undang – Undang No 18 Tahun 2012 Tentang Pangan, Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit Usaha Produk Hewan.

Kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi, akan mempengaruhi asupan gizi sehingga akan berdampak pada kesehatan individu dan masyarakat.

“Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, serta produktivitas kerja meningkat,” ujarnya.

“Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat,” imbuh Mulyono.

Di tempat yang sama, Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung, Ny. Diana Heru Suseno, mengatakan, sangat penting untuk mengetahui bahan-bahan pangan yang baik dan berkualitas khususnya produk pangan asal hewan, dimana produk pangan asal hewan berupa susu, daging, dan telur, merupakan produk pangan yang kaya akan kandungan gizi.

“Diharapkan dengan mengkonsumsi produk pangan asal hewan yang baik, dapat terpenuhinya semua kebutuhan nutrisi tubuh, sehingga menghasilkan generasi masyarakat yang sehat dan kuat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan Disnakkeswan Ir. Eersthanty Novelita, S.Pt., MP, selaku narasumber mengungkapkan, telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi.

Telur sangat bernutrisi dan banyak mengandung berbagai jenis protein berkualitas tinggi termasuk diantaranya mengandung semua jenis asam amino esensial yang penting bagi kebutuhan manusia, vitamin dan mineral, diantaranya, mengandung Protein Tinggi.

Protein berperan penting dalam hal pembentukan dan perbaikan di setiap sel dan jaringan penyusun tubuh seperti otot, peredaran darah, tulang, hingga otak, yang mana protein tersebut berfungsi dalam proses metabolisme, membentuk energi, menghasilkan hormon, bahkan menyembuhkan luka, serta mampu menjaga Kesehatan Mata.

Lanjut Eersthanty, telur juga mengandung vitamin A, zinc, dan antioksidan, berupa lutein dan zeaxanthin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan mata dan berperan untuk melindungi dari kerusakan akibat sinar matahari.

“Lutein dan zeaxanthin juga mampu membantu mengurangi risiko penyakit katarak dan degenerasi macula/retina. Menguatkan sistem Imun Selenium sebagai mineral untuk mempertahankan kekebalan tubuh dan merupakan antioksidan kuat. Kandungan vitamin D pada kuning telur dapat mempercepat meredakan pilek dan flu,” ungkapnya.

“Hal ini membuktikan bahwa mengonsumsi telur setiap hari dapat meningkatkan kekebalan tubuh,” tambah Eersthanty

Diterangkannya, terkait dengan cara memilih telur ayam yang berkualitas yang mana hal tersebut bisa dilihat dari cangkang telur, bintik pada telur, retakan pada telur, serta ukuran telur. Telur yang berkualitas memiliki cangkang yang tebal dan warna yang cerah, sedangkan telur yang mengkilat biasanya menandakan sudah disimpan lama. Sementara itu bintik- bintik pada cangkang telur menandakan adanya bakteri yang menempel pada telur.

“Untuk telur yang tidak retak dan pecah biasanya lebih segar dan aman serta ukuran yang baik adalah sedang, yang kurang baik ukurannya terlalu kecil atau terlalu besar yang berasal dari ayam muda atau terlalu tua/afkir,” terangnya.

Adapun cara menyimpan Telur yang baik lanjut Eersthanty, dengan memisahkan telur yang baru dan baik dengan yang kurang baik (kotor, retak, bentuk tidak normal dan sudah lama).

“Simpan di tray telur atau kulkas (suhu 7º C – 10º C) posisi bagian tumpul diatas. Menggunakan dahulu telur yang lebih lama disimpan. Masa simpan telur di suhu ruang selama 15 hari dan di kulkas selama 30 hari,” paparnya.

Terkait produksi telur di Kabupaten Tulungagung, Eersthanty menyebut ada sebanyak 69.000.000 kg per tahun, dan konsumsi telur mencapai 9.000.000 kg per tahun.

Angka tersebut mengalami surplus sebesar 60.000.000 kg per tahun dan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan telur konsumsi bagi masyarakat di Kabupaten Tulungagung.

Perlu diketahui, dalam 1 butir telur mengandung 6 gram protein, dimana angka ini mencukupi 14% kebutuhan protein harian pada manusia yaitu 46 gram, mampu meningkatkan kualitas gizi masyarakat, diharapkan dapat memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan dan produktivitas kerja yang tinggi serta dapat mencegah Stunting untuk generasi yang akan datang.

“Oleh karena itu penyediaan telur konsumsi harus memenuhi kriteria jaminan mutu dan keamanan pangan,” lanjutnya.

Terkait telur yang telah banyak beredar dipasaran baik mall, supermarket, swalayan, toko maupun pasar tradisional, Pihaknya menghimbau, perlu adanya pengelolaan dan penanganan yang baik agar kualitas telur tetap terjaga dengan baik mulai dari hulu sampai hilir.

“Bila dalam peredarannya tidak dikelola dan ditangani dengan baik maka akan menyebabkan kualitas telur di pasaran menurun. Untuk itu diperlukan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai dari para konsumen,” himbau Eersthanty.

“Fakta di lapangan, banyak konsumen telur yang belum memahami tentang pemilihan dan penanganan telur konsumsi yang sesuai standart SNI. Untuk itu diperlukan sosialisasi pemilihan dan penanganan telur konsumsi, agar peserta sosialisasi dapat memilih telur berkualitas sesuai SNI,” pungkasnya. (Dst).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait