TULUNGAGUNG, beritalima.com- Sebelum Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023 M kemarin, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. melaksanakan kegiatan pemantauan dan pemeriksaan hewan qurban.
Kegiatan ini bertujuan untuk menghindari pemotongan hewan qurban yang sakit, tidak layak serta menjamin kualitas karkas, daging, dan jeroan qurban yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) yang beredar di masyarakat.
Kepala Disnakkeswan Kabupaten Tulungagung, Mulyanto, melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Drh. Tutus Sumariyani, MM,
mengatakan, setiap menjelang Hari Raya Idul Adha, pihaknya melakukan pemeriksaaan dan pemantauan kesehatan hewan secara ketat dan teliti di 19 kecamatan.
“Pemeriksaan hewan qurban dilakukan di masjid-masjid, mushola-mushola, pondok pesantren, instansi pemerintah maupun swasta,” ucap Tutus, Selasa, 4 Juli 2023.
Tutus menerangkan, pemeriksaan hewan qurban meliputi pemeriksaan ante mortem dan post mortem.
“Pemeriksaan ante mortem bertujuan untuk memastikan hewan layak untuk qurban. Pemeriksaan ante mortem meliputi, pemeriksaan umur hewan, kondisi mata, keadaan gizi (BCS), sikap jalan, kondisi kulit, pencernaan, pernafasan, dan suhu badan,” terangnya.
Pihaknya juga menjelaskan, selain pemeriksaan ante mortem, juga dilakukan pemeriksaan post mortem yang bertujuan, untuk memastikan layak konsumsi atau tidak.
“Pemeriksaaan post mortem meliputi, pemeriksaan Kepala, daging, jantung, paru paru, hati, limpa, ginjal dan otak,” jelasnya.
Ia berharap, pemeriksaan hewan kurban yang dilakukan sedini mungkin, guna memastikan hewan kurban layak disembelih dan dikonsumsi oleh masyarakat.
“Kami periksa hewan kurban secara detail dan memantau kesehatannya sedini mungkin. Hal ini dilakukan, guna menjamin hewan tersebut benar-benar aman dan layak dikonsumsi,” pungkasnya. (Dst).
