Dispendik Jatim Wacanakan Penambahan 70% SMKN

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com | Salah satu program di Jawa Timur sesuai dengan RPJMD
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) bahwa komposisi SMA dan SMK nantinya itu diharapkan 70% SMK, dan 30% SMA. Kenapa SMK nya lebih banyak, karena data menunjukkan bahwa lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri maupun swasta itu hanya 33%, jadi 67% lulusan SMA itu tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Demikian penjelasan yang disampaikan oleh kepala Dinas Pendidikan provinsi Jatim DR Ir Wahid Wahyudi MT, Selasa (27/4/2021)

“Sehingga harus diberikan keterampilan, harus diberikan kompetensi keahlian. Oleh karena itu kami menghimbau kepada masyarakat, kepada siswa-siswi SMP yang akan lulus, bila tidak ada rencana melanjutkan ke perguruan tinggi, kami menghimbau masuk ke SMK saja. Lulusan SMK pun kalau masih memiliki minat melanjutkan ke perguruan tinggi juga memungkinkan. Karena sekarang banyak perguruan tinggi- perguruan tinggi yang membuka jurusan vokasi, termasuk ITS juga ada jurusan vokasi,” tegas Wahid.

Mantan plt bupati Lamongan ini mengatakan, meskipun lulusan SMK pun punya peluang yang sama untuk masuk ke perguruan tinggi. Dan memang PPDB beberapa tahun terakhir ini ada kebijakan yaitu jalur zonasi, di mana jalur zonasi di Jawa Timur untuk masuk SMA Ini kuotanya adalah 50%, Sedangkan untuk masuk SMK kuotanya adalah 10%.

“Keberadaan sekolah-sekolah SMAN-SMKN ini belum merata di semua wilayah, atau di semua area. Tetapi masih banyak sekolah-sekolah yang terkonsentrasi di tempat-tempat tertentu, oleh karena itu pemerintah provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah kabupaten kota ini juga mengembangkan sekolah-sekolah baru, diantaranya yang saat ini sedang kita bangun adalah di Magetan. Magetan itu tanahnya disiapkan oleh pemerintah Kabupaten Magetan, oleh pak Bupati Magetan sekitar 3 hektar. Kemudian fisiknya nanti pemerintah provinsi yang akan membangun, begitu juga di Lamongan. Di Lamongan ini di kecamatan brondong, juga akan dibangun SMK maritim, di mana lahannya juga disiapkan oleh pemerintah Kabupaten Lamongan, dan fisiknya akan dibangun oleh pemerintah provinsi. Jadi kolaborasi kerjasama antara pemerintah provinsi dengan pemerintah Kabupaten Kota sangat kami harapkan,” terang Wahid.

Mantan kepala Dinas Perhubungan Jatim ini menambahkan, karena yang sekolah pun juga warga dari kabupaten kota setempat, maka SMK nya mengoptimalkan kearifan lokal, begitu juga di kabupaten kota yang lain, juga akan kita kembangkan.

“Khususnya di tempat-tempat yang belum ada SMA maupun SMK-nya, khususnya SMK kami wacanakan ada penambahan beberapa SMK baru, sekitar 5 Sekolah yang akan dibangun di tahun 2021,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait