NGAWI, Beritalima.com-
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Prov. Jatim membagikan digital library kepada 102 perpustakaan di Kabupaten Ngawi.
Penyerahan tersebut diberikan secara simbolis oleh Kepala Disperpusip Jatim, Ir. Tiat S. Suwardi, MSi yang juga menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Ngawi kepada 10 perpustakaan di sela-sela upacara peringatan Hari Pahlawan di halaman Pendopo Wedya Graha, Kabupaten Ngawi.
Kesepuluh perpustakaan yang mendapatkan secara simbolis digital library tersebut terdiri dari SD Muhamadiyah Ngawi, SMPN 6 Ngawi, SMKN 1 Ngawi, Ponpes Nurul Jadid Sejati Ngawi, Wisata Khayangan Desa Brubuh Ngawi, dan Perpusdes Cakrawala Desa Cangakan Ngawi.
Selain itu ada Mall Pelayanan Publik milik Pemkab Ngawi, RSUD dr. Soeroto Ngawi, UPT Alun-Alun dan Sekretariat Daerah Kab. Ngawi.
Kepala Disperpusip Jatim, Ir. Tiat S. Suwardi, MSi mengatakan, penyerahan digital library bertujuan agar masyarakat Jatim semakin tumbuh minat bacanya sesuai era saat ini.
Upaya itu untuk memudahkan masyarakat dengan mengakses digital library lewat genggaman handphone.
“Kami berharap agar dengan banyaknya digital library di tengah-tengah masyarakat maka diharapkan semakin semaraknya gemar membaca masyarakat bisa terwujud,” ujarnya.
Tiat menjelaskan, sampai saat ini pihaknya sudah banyak memberikan digital library di berbagai lembaga dan masyarakat. Upaya itu dilakukan untuk memasifkan minat baca masyarakat.
“Ini jadi harapan kami agar literasi buku dalam bentuk digital dapat dinikmati oleh masyarakat Jatim,” paparnya.
Untuk melaksanakan program tersebut, pihaknya sudah memberikan buku digital dalam bentuk web layanan digital library berupa acrylik barcode. Bantuan tersebut diberikan berkat kolaborasi lembaganya dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jatim.
Kegiatan ini juga bagian dari peningkatan kegemaran membaca di Jatim. Salah satunya melalui gerakan Perpustakaan Kagem Moco Mlebet Griyo (PERCOYO).
Dimana gerakan tersebut agar masyarakat dapat membaca dimanapun berada, baik di rumah, sekolah, kantor maupun tempat lainnya.
“Kami tidak sendirian. Kami dibantu dan berkolaborasi dengan IKAPI,” tuturnya.
Saat ini, sebut Tiat, tingkat kegemaran membaca (TGM) dan indeks pembangunan literasi masyarakat (IPLM) Jatim berada pada posisi sedang. Nilainya sebesar 69,78 untuk TGM dan 76,71 untuk IPLM.
“Data tersebut merupakan hasil kajian perpusnas tahun 2023. TGM dan IPLM Jatim lebih tinggi dibanding nasional. Kalau nasional TGM nya 66,77 dan IPLM nya 69,42,” terang Tiat.
Meski begitu, pihaknya tidak ingin berpuas diri. Lembaga yang ia pimpin akan terus menggenjot dua indikator kesuksesan sebuah perpustakaan.
“Yang jelas, kami akan berjuang terus bersama dengan kabupaten dan kota di Jawa Timur untuk meningkatkan minat baca masyarakat hingga menjadi sebuah budaya. Karena, dengan tingginya minat baca masyarakat akan mampu membangun kesejahteraannya,” sebut Tiat.
Sementara itu, diberikannya digital library kepada 102 lembaga di Kab. Ngawi menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Kepala Disperpusip Kabupaten Ngawi, Ir. Kartikawari Pinilih. Dengan pemberian itu diharapkan dapat semakin meningkatnya minat baca masyarakat Kab. Ngawi.
“Terima kasih pada Ibu Tiat yang telah memberikan fasilitas dukungan spot baca digital pada 102 lembaga di Ngawi,” katanya.
102 lembaga yang mendapatkan digital library meliputi beberapa sekolah negeri/swasta dari tingkat SD hingga SLTA. Termasuk juga di beberapa perpustakaan desa, perpustakaan khusus, pondok pesantren, RS serta OPD.
“Semoga ini bisa menjadi daya ungkit minat baca masyarakat,” tuturnya.
Untuk program peningkatan minat baca di Kab. Ngawi sendiri, pihaknya terus meningkatkan akses baca masyarakat. Salah program andalan yang dikembangkan yakni revitalisasi fungsi perpustakaan.
“Kami melakukan yang ada untuk lebih meningkatkan kunjungan melalui program TPBIS (Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, red),” ungkapnya.
Dirinya berharap, melalui pemberian 102 spot baca yang diberikan Disperpusip Jatim dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan.
“Ini yang diharapkan anak muda sekarang. Selain mudah juga menyenangkan sesuai teknologi kekinian yang sedang berkembang,” jelasnya.
Untuk itu dirinya berharap, masyarakat dapat terdorong minat baca mereka. Sehingga, semakin hari semakin terbangun budaya baca di Kab. Ngawi.
“Sekali lagi terima kasih kepada Ibu Tiat yang sudah memberikan 102 spot baca di Kabupaten Ngawi,” pungkasnya.(Yul)