Distribusi BBM di Bondowoso Aman, Pertamina Kerahkan 80 Armada Tangki

  • Whatsapp
Ketua komisi II DPRD Bondowoso H Tohari bersama Sekda Fathorazi saat menggelar konfrensi pers aula Kantor DPRD Bondowoso.

BONDOWOSO, beritalima.com – Pertamina Patra Niaga wilayah Jatimbalinus memastikan bahwa ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Bondowoso dalam kondisi aman. Penegasan ini disampaikan menyusul kekhawatiran masyarakat akibat keterlambatan distribusi dampak penutupan Jalur Gumitir.

Dalam konferensi pers yang digelar Selasa (29/7/2024) di ruang rapat DPRD Bondowoso, Pertamina mengungkapkan langkah-langkah ekstra yang telah diambil untuk menjamin kelancaran suplai. Salah satunya adalah penambahan armada pengangkut BBM, dari semula 40 unit menjadi sekitar 79 hingga 80 unit tangki.

Bacaan Lainnya

Pertemuan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah, perwakilan dinas teknis, aparat kepolisian, Satpol PP, hingga mitra distribusi seperti Hiswana Migas.

Perwakilan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Cholishon Liwajhillah, menyampaikan bahwa stok BBM secara nasional dalam kondisi stabil. Namun, distribusi sempat terganggu karena penutupan Jalur Gumitir sejak 24 Juli hingga 24 September 2025 akibat proyek perbaikan jalan.

“Penutupan ini menyebabkan kemacetan parah di jalur alternatif utara Baluran, Banyuwangi, dan berdampak hingga ke wilayah Jember dan Situbondo,” ujarnya.

Tercatat, delapan SPBU di Bondowoso dan 41 SPBU di Jember terdampak langsung. Untuk mengatasi kondisi ini, Pertamina melakukan pemetaan ulang rute dan menyiapkan langkah mitigasi sejak pertengahan Juli.

Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, menjelaskan bahwa jalur distribusi BBM kini dialihkan melalui rute Banyuwangi – Situbondo – Arak-Arak – Bondowoso – Jember. Langkah ini didukung koordinasi dengan aparat lalu lintas agar kendaraan pengangkut BBM dan LPG mendapat prioritas melintas.

“Perubahan jalur membuat waktu tempuh meningkat drastis dari 4 jam menjadi 11 jam. Sebagian suplai juga kami alihkan dari Fuel Terminal Banyuwangi ke terminal di Surabaya dan Malang,” ungkapnya.

Mulai hari pertama penutupan Jalur Gumitir, Pertamina telah mengoperasikan skema alih suplai ini dengan 79 armada tangki dari tiga titik utama. Masing-masing tangki memiliki kapasitas hingga 24 kiloliter. Pertamina juga menyiapkan cadangan tambahan dari Fuel Terminal Tuban dan Madiun.

Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, Tohari, mengapresiasi langkah cepat Pertamina dalam merespons persoalan distribusi BBM ini. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas instansi untuk menjaga kelancaran distribusi selama masa penutupan jalur.

“Kami berharap koordinasi yang solid antara Pertamina, pemerintah daerah, dan aparat terus dijaga agar masyarakat tidak terdampak lebih jauh,” ujar Tohari.

Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying atau penimbunan BBM. Distribusi akan terus diawasi agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. (*/Rois)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait