Oleh
DR.dr. Robert Arjuna FEAD *
Suatu hari bertamu pada pak Gufron melihat wajahnya miring sebelzh, terkejut saya melihatnya sebab seminggu lalu ketrmu dia wajah biasa , setelah 3 hari tak bertrmu katanya wajah miri b tertampst angin duduk kemarin dan doktermengatakan itu Bell palsyBell’s palsy adalah kelumpuhan pada otot wajah yang menyebabkan salah satu sisi wajah tampak melorot. Kondisi ini dapat muncul secara tiba-tiba, namun biasanya tidak bersifat permanen.Banyak orang menganggap Bell’s palsy sebagai stroke karena gejalanya serupa, yaitu kelumpuhan. Padahal, kedua penyakit tersebut sebenarnya berbeda. Gejala Bell’s palsy hanya terbatas pada otot wajah dan sebagian besar penderita dapat pulih sepenuhnya dalam waktu 6 bulan.
Bell’s palsy merupakan kelemahan yang terjadi pada salah satu sisi otot wajah yang sifatnya sementara. Sisi wajah yang terserang Bell’s palsy biasanya akan terlihat melorot. Umumnya, kondisi ini terjadi pada wanita hamil, pengidap diabetes, dan HIV.Saraf yang rusak pada bagian wajah akan berdampak pada indra perasa dan cara tubuh menghasilkan air mata dan ludah. Umumnya, Bell’s palsy datang secara tiba-tiba dan membaik dalam hitungan minggu.Bell’s palsy akan membuat separuh wajah tampak terkulai. Senyum hanya bisa satu sisi, dan mata di sisi yang terkena menolak untuk menutup. Kondisi ini juga dikenal sebagai kelumpuhan wajah perifer akut yang penyebabnya belum diketahui, dan dapat terjadi pada semua usia.
Bell’s Palsy, atau gangguan pada syaraf kranial ke-7 yang ditemukan oleh Sir Charles Bell bisa menyebabkan perintah otak yang menggerakkan wajah jadi terganggu. mengakibatkan wajah lumpuh sebagian dan membuat bentuk wajah jadi miring sebelah.
Kelumpuhan ini murni disebabkan jepitan pada syaraf ke-7, Bell fs palsy hanya menyebabkan kelumpuhan pada separoh wajah, Kelumpuhan ini terjadi akibat adanya himpitan yang menekan serabut syaraf ke-7 sehingga tak bisa menyampaikan impuls dari pusat syaraf pada batang otak.Berbeda dengan stroke,menyebabkan kelumpuhan badan .
penyebab seperti pembuluh darah pecah atau tersumbat
BELL PALSY SERINGTERJADI PADA
1. Orang berusia 15-60 tahun.
2. Mereka yang mengidap diabetes atau penyakit pernapasan bagian atas.
3. Wanita hamil, terutama pada trimester ketiga.
4. Memiliki infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau pilek
Bell’s palsy juga disertai sakit kepala tak spesifik. disertai keluhan lain seperti rasa kebas, karena syaraf perasa di wajah dipengaruhi syaraf 5, bukan 7. kekakuan pada otot wajah, penderitanya merasa sedikit tebal pada kulit wajahnya.
GEJALA UTAMA BELL PALSY :
1. Nyeri telinga pada sisi wajah yang lumpuh.
2. Telinga yang terpengaruh akan lebih sensitif terhadap suara.
3. Berdenging di salah satu telinga atau keduanya.
4. Penurunan atau perubahan pada indra perasa.
5. Bagian mulut yang terpengaruh akan mudah berliur.
6. Mulut terasa kering.
7. Rasa sakit pada sekitar rahang.
8. Sakit kepala dan pusing.
9. Kesulitan untuk makan, minum, dan berbicara.
PENYAKIT BERHUBUNGAN DENGAN BELL PALSY :
1. Herpes simpleks.
2. Cacar air dan herpes zoster.
3. Mononukleosis menular (epstein-barr).
4. Infeksi sitomegalovirus.
5. Penyakit pernapasan (adenovirus).
6. Campak jerman (rubella).
7. Gondongan (virus gondong).
8. Flu (flu B).
9. COxsackievirus.
PENYEBABNYA :
1. Beberapa teori lama, memang menyebutkan angin yang menyusup ke belakang telinga sering jadi penyebab Bell’s palsy. Sebenarnya angin hanya membawa virus. Dan virus ini bertanggung jawab atas terjadinya pembengkakan penyebab Bell’s Palsy
2. Ada pula yang berpendapat, kondisi ini diakibatkan serangan virus cytomegalovirus, atau herpes. Kenyataannya, tanpa bepergian atau terkena angin, maupun mendapat serangan virus sekalipun, seseorang tetap bisa terserang Bell’s palsy.
3. Pada wanita hamil, saat kelelahan, orang dengan gangguan auto imun atau orang dengan diabetes juga rentan terserang Bell’s palsy
PENUNJANG DIAGNOSA :
1. Elektromiografi (EMG): prosedur ini dilakukan dengan menempatkan elektroda di wajah pengidap. Mesin kemudian akan mengukur aktivitas listrik saraf dan aktivitas listrik otot sebagai respons terhadap stimulasi. Tes ini bermanfaat untuk menentukan tingkat kerusakan saraf, serta lokasinya.
2. MRI, CT Scan, atau sinar X. Beberapa pemeriksaan tersebut bagus untuk menentukan apakah ada kondisi lain yang mendasari penyakit tersebut, seperti infeksi bakteri, patah tulang tengkorak, atau tumor.
3. Tes darah untuk memeriksa adanya infeksi bakteri atau virus.
KOMPLIKASI BELL PALSY:
1. Kerusakan permanen pada saraf wajah.
2. Seseorang mungkin mengidap synkinesis, suatu kondisi di mana menggerakkan satu bagian wajah dapat menyebabkan bagian lain ikut bergerak tanpa disadari. Misalnya, mata kamu tertutup saat senyum.
3. Kebutaan sebagian atau seluruhnya pada mata yang tidak mau menutup karena kekeringan yang berlebihan, dan goresan pada selaput pelindung mata (kornea).
PENGOBATAN
1. Sembuh Sendiri
2. Menghadapi wajah yang mencong tiba-tiba akibat Bell’s palsy sebaiknya jangan panik. Bell’s palsy bisa sembuh hingga 100 persen dan tak meninggalkan kecacatan. Bahkan 80 persen serangan Bell’s Palsy akan sembuh sendiri dalam waktu 4 sampai 7 hari.
Asalkan ditangani tepat dan tak terlambat, bisa sembuh sempurna. Bell’s palsy sebaiknya beristirahat atau mengurangi aktivitas wajah selama beberapa hari setelah terkena serangan. Dan segera berkonsultasi ke dokter syaraf selama masih dalam golden period .Pada penderita diabetes, kemungkinan untuk sembuh akan berbeda dengan orang tanpa diabetes yakni kendalikan Gula secara baik maka Bell’s Palsy pasti ikut membaik
Sekilas info,Semoga bermanfaat.
RobertoNews 1216《31.1.22(07,00)》
• PraktisiDokter & Penulis Ilmu Kesehatan.