BANYUWANGI, beritalima.com – Prilaku M,Yunus Wahyudi pada saat mengambil jenazah warga desa purwoharjo yang tak lain juga tetangganya, yang diduga terkonfirmasi covid 19 di RSUD Genteng beberapa pekan lalu, mendapat respon dari salah satu ORMAS di Banyuwangi.
Di kutip dari sebuah media harian merdeka post, ormas tersebut mengecam keras tindakan Yunus Yang telah membawa pulang paksa mayat yang diduga terkonfirmasi positif covid 19, prilaku tersebut dianggap hanya orang yang berpikir kiri saja hingga tidak mengakui adanya virus corona, yang nyata sudah terlihat jelas didunia dengan adanya kematian yang begitu meraja lela.
Oram tersebut juga meyakini tindakan itu bukan untuk masyarakat, namun untuk mencari sebuah nama dan kedudukan, seharusnya tahu tata cara musyawarah, dan mendebatkan persoalan.
Yang lebih mengejutkan lagi, tindakan yunus dianggap salah dan tidak ber SDM, sehingga Yunus pun ditantang untuk berargument dengan tata cara yang benar.
Sementara, menurut, M Yunus Wahyudi, saat di konfirmasi tentang berita yang beredar tersebut, justru tertawa terbahak bahak. Menurutnya percuma dirinya cari panggung karena sudah dikenal.
“ngapain saya cari panggung, masyarakat Banyuwangi pastinya sudah banyak yang mengenal saya.” Ungkapnya.
Masih menurut Yunus, kita semua punya keyakinan masing masing dan keyakinan itu harus dipertahankan.
“saya meyakini apa yang saya perbuat itu benar menurut saya, dan siapa yang tidak percaya adanya Covid 19, saya tidak pernah mengatakan covid itu tidak ada, dimana mana saya mengatakan bahwa covid 19 itu ada, namun di Banyuwangi kematian karena covid itu patut dipertanyakan, karena rata rata orang yang meninggal di vonis covid itu mempunyai penyakit bawaan sebelumnya atau sering di sebut komplikasi. “ tegas Yunus.
Dengan adanya tanggapan ormas tersebut, Yunus justru berterima kasih karena selalu diperhatikan setiap gerakkannya.
“saya terima kasih pada ormas tersebut, dengan itu kan menandakan bahwa mereka selalu memperhatikan gerakan gerakan saya. Pastinya seluruh gerakan saya itu murni untuk masyarakat dengan dasar Amar ma’ruf Nahi mungkar.” Jelasnya.
Menanggapi tantangan debat ormas tersebut, dirinya hanya tersenyum manis.
“mereka itu siapa kok nantang saya debat, saya mau berdebat masalah ini dengan jajaran pemerintah yang berkompeten dibidangnya, agar semua masyarakat juga mendapat kejelasan yang pasti tentang kematian yang divonis covid 19 khususnya di Banyuwangi.”pungkasnya. (*/Abi)