Jombang | beritalima.com – Kepala Desa Tanjungwadung Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang, juga menjabat Ketua DPC Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI). PKDI yang merupakan wadah baru bagi kepala desa lingkup Provinsi Jawa Timur.
Kades Tanjungwadung ridak bisa menjelaskan secara detail, hanya saja bisa menjelaskan hanya sekedar informasi bahwa dua organisasi kepala desa yang ada si Kabupaten Jombang dilebur menjadi PKDI. Dua organisasi kepala desa itu, ialah Asosiasi Kepala Desa (AKD) dan Perkumpulan Aparatur dan Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI).
Namun untuk lebih detailnya, Kades tersebut tidak bisa menjelaskan klausul terbentuknya PKDI, disinyalir terbentuknya organisasi tidak lain adalah penyambung aspirasi masyarakat. Khususnya aparatur desa tidak jauh soal usulannya, soal bantuan, soal pendiatribusian dan soal pendataan.
Bahkan lebih terangnya terbentuknya organisasi untuk aparatur desa dan kelurahan, pada umumnya agar supaya ada kedekatan emosional dengan Pemerintah Daerah setempat atau paling jauh dengan pejabat negara dan anggota legislatif daerah pemilihannya yang bisa diharapkan agar usulannya mendapat respon positif.
Sayangnya Kades Supono itu tidak mau menerangkan, entah sulit mengeluarkan bahasa dan kalimatnya, niscaya seorang Ketua DPC tidak menjabarkan kepada kadernya. Dan tidak akan mungkin seseorang menerima mandat tanpa penjelasan lebih detail. Karena dari perkembangan informasi yang telah beredar sebelumnya bahwa tidak ada seseorang yang diberikan mandat ujug ujug langsung diterima karena mengandung konsekwensi.
Konsekwensi menjalankan organisasi, salah satunya dapat memberi kontribusi kepada pemerintah setempat, menjalankan tugas pokok dan fungsinya, memberi manfaat kepada masyarakat luas, mampu menyambung aspirasi masyarakat atas keluhan keluhannya.
Kepala desa meskipun disinggung tetap tidak mau mengeluarkan suaranya malah mengundang Polsek setempat yang kebetulan di desanya akan ada acara penanaman tembakau yang akan dihadiri bupati. Yang pada gilirannya wartawan ini tidak ada kesempatan bicara soal klausul terbentuknya PKDI, padahal ketika dihubungi sebelum bertemu bisa menjelaskan dan meninggalkan wartawan ini. Ujung ujungnya wartawan ini disangka minta duit.
“Saya gak punya duit,” tegas Supono, secara kebetulan papasan ketika wartawan ini balik kanan, pada Kamis (15/5/2025).
Jurnalis : Dedy Mulyadi







