Ditelantarkan Bus Sahabat Dijalan, Seorang Ibu Menangis

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com-

Perusahaan Otobus (PO) Sahabat yang melakukan trayek antar kota antar provinsi (AKAP) ditenggarai telah melakukan penelantaran terhadap penumpang. Pasalnya, sejumlah penumpang yang naik dari terminal Pulo Gebang tujuan Patrol Indramayu, Jawa Barat diturunkan sebelum sampai Patrol, Indramayu.

Jumin (34) warga Komplek Uka, Koja, Jakarta Utara, salah seorang penumpang tujuan Patrol mengungkapkan kejadian tersebut bermula saat dirinya memilih bus Sahabat dari Pulo Gebang, Jakarta Timur.

“Saya milih bus Sahabat dari Pulo Gebang tujuan Patrol Indramayu pada hari Senin (10/4/2017) berangkat jam 10 pagi dari Pulo Gebang. Sebelumnya dengan membeli tiket di kasir Rp 80.000,” kata Jumin, kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (12/04/2017).

Sampai di salah satu res area (rumah makan) daerah Cikampek, tambah Jumin, bus PO Sahabat yang berpenumpang saat itu 21 orang. 10 orang di pindah pada bus lain.

“10 penumpang bus Sahabat di rumah makan daerah Cikampek di pindahkan pada bus lain. Dan saya bersama seorang ibu bernama Lamsiah dengan tujuan Patrol diturunkan di desa Sanca sekitar KM 130 Cipali. Sekitar jam 12 siang kami di turunkan disana, kata kondektur ada angkutan lain untuk tujuan saya, nyatanya tidak ada. Saya rasa bus PO Sahabat yang saya tumpangi melanggar rute yang seharusnya,”jelasnya.

Jumin yang bertujuan menghadiri acara reuni dari tempat kerjanya merasa dirugikan atas perbuatan sopir dan kondektur Bus PO Sahabat.

“Jelas kami sangat dirugikan atas pelayanan PO Bus Sahabat. Apalagi momen pertemuan yang kami tuju sampai disana acara sudah bubar, saya sampai di tujuan sekitar jam 3 siang,”keluh Jumin.

“Bukan hanya itu, dari lokasi kami diturunkan masih menempuh perjalan sekitar 1 jam lebih. Tidak ada angkutan terpaksa naik ojek motor dengan biaya 100 ribu,” ungkapnya.

Jumin bahkan merasa prihatin dengan Lamsiah, ibu yang tujuan sama (Patrol) namun beda desa itu lebih prihatin karena sudah tidak punya ongkos untuk naik ojek.

“Bawaanya cukup banyak, dia kerepotan sampai nangis di jalan. Karena mengaku sudah tidak punya uang untuk bayar ojek. Saya sangat kasihan terpaksa saya membayarkan ongkos ojek dia ke tempat tujuan (hargelis) sebesar Rp 60 ribu,” ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, Jumin sempat komplen pada pengurus PO Bus Sahabat di Cirebon. Menurutnya, pengurus hanya menjanjikan akan di berikan tiket saat kembali ke Jakarta.

“Saya tidak yakin, ucapan pengurus yang tidak mau menyebutkan namanya itu. Terus terang saya sangat kesal sekali,” aku nya.

Ia berharap Dinas Perhubungan DKI Jakarta atau yang terkait dapat menindak ulah sopir dan kondektur bus PO Sahabat yang telah mentelantarkan penumpangnya.

“Perusahan bus PO harus diberikan sanksi, bila perlu di cabut izin trayeknya. Dan kepada kondektur maupun sopir bus PO Sahabat agar dapat bertemu langsung dengan saya, saya tidak ingin hanya dihubungi dengan permintaan maaf saja. Saya ingin ketemu langsung,” tandasnya.

Sementara itu, Pengurus PO bus sahabat Hutagaol mengakui adanya penumpang yang di turunkan oleh supir. Bah kan Ia mengaku sudah meminta maaf kepada yang bersangkutan melalui seluler. “Seharusnya penumpang tersebut naik tujuan patrol yang lewat Pantura. Namun penumpang yang bersangkutan naik yang jalur Cipali. Ini hanya kesalahan teknis saja pak, Saya juga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan perusahaan,”kata Hutagaol melalui selulernya, Rabu (12/04/2017).

Hutagaol berjanji akan membenahi pengoprasian pemberhentian penumpang agar kejadian seperti yang di alami Jumin tidak akan terulang kembali dikemudian hari. “Saya sendiri merasa kecewa sampai ada penumpang Bus Sahabat yang teralantar sperti itu. Saya juga inggin bertemu langsung dengan penumpang yang di telantarkan untuk meminta maaf secara langsung,”terangnya. (Edi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *