KEDIRI, beritalima.com – Di Kelurahan Pesantren ,Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, hari ini ditemukan belasan kitab suci Al Qur’an dan Iqro berserakan di halaman Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Pephantan Pesantren. Lokasi penemuan yang berada di RT 27 RW 05 itu, hingga saat ini masih dalam penyelidikan Polresta Kediri, untuk ditindaklanjuti motif dibalik penemuan tersebut, rabu (01/02/2017)
Saat dikonfirmasi via telepon, Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) yang saat ini masih berada di Jakarta, membenarkan kejadian tersebut berdasarkan laporan langsung dari Pasi Intel Kodim Kediri, Kapten Czi Bagus Handoko. Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) menginstruksikan agar Danramil Pesantren, Kapten Arm Nur Solikin melakukan mediasi langsung dengan Polsek Pesantren, Kecamatan Pesantren dan Kelurahan Pesantren untuk menetralisir berita-berita atau informasi yang memutarbalikan fakta atau menimbulkan potensi kebohongan kronologi, agar tidak membuat kegaduhan yang ada di lingkungan masyarakat. Selanjutnya ,secara terpisah, Kapten Arm Nur Solikin sudah melakukan kontak dengan Kapolsek Pesantren, Kompol Sucito dan Camat Pesantren, Eko Lukmono Hadi untuk mengadakan pertemuan khusus dengan FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) ,guna menetralisir dan mencegah timbulnya gejala sosial di tengah-tengah masyarakat.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan yang diberikan Astuti warga RT 27 RW 05, sekitar jam 02.30 WIB, ia mendengar suara gaduh disebelah rumahnya ,yang kebetulan sekali berdampingan dengan GKJW Pepanthan Pesantren, hingga pagi harinya diketahui sudah banyak warga yang membicarakan penemuan kitab suci Al Qur’an dan Iqro dalam keadaan berserakan.
Sekitar jam 08.30 WIB, Tim dari Polresta Kediri meluncur ke lokasi TKP untuk mengindentifikasi penemuan tersebut, dan setelah itu, pihak Polresta Kediri langsung memasang garis pembatas “police line” ditempat itu. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti, apa motif dibalik penemuan kitab suci Al Qur’an dan Iqro di halaman GKJW tersebut, serta siapa dalang atau otak dibalik penemuan itu.